Serangan Hama Ulat Buah dan Antrax Mengganas, Hektaran Lahan Cabai Gagal Panen | Bali Tribune
Diposting : 24 March 2022 20:31
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune / RUSAK - Lahan cabai petani di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem rusak akibat serangan hama.

balitribune.co.id | Amlapura Hektaran lahan cabai milik petani di sentra pertanian cabai di Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, rusak parah akibat serangan hama ulat buah dan hama Antrax. Serangan hama tersebut mengakibatkan buah cabai yang mulai membesar dan berwarna hijau tiba-tiba membusuk dengan cepat dan akhirnya berguguran ke tanah.

Sejumlah petani cabai di dusun tersebut mengatakan, serangan hama tersebut telah beberapa kali terjadi dan cukup merugikan para petani cabai. Ni Ketut Ayu Irawati, salah satu anggota kelompok tani cabe di dusun tersebut, kepada media ini, Kamis (24/3/2022), mengatakan, hampir seluruh petani cabai di desanya mengalami gagal cabai akibat ganasnya serangan hama. “Tanaman cabeai kami di sini habis terserang hama lalau buah, dan hama lain yang mengakibatkan buah cabai kami menghitam sebelah sebelum kemudian membusuk dan berguguran ke tanah,” sebutnya.

Untuk berapa luasan lahan cabai yang ada di wilayah desanya tersebut, dia sendiri kurang mengetahuinya. Namun hampir semua lahan cabe yang ada di tempatnya tersebut rusak parah terserang hama dan petani mengalami gagal panen. Berbagai cara sebenarnya telag dilakukan oleh petani di desa ini untuk mengatasi ganasnya serangan hama, termasuk penyemprotan cairan insektisida, namun upaya tersebut tidak maksimal. Kini para petani hanya bisa pasrah dan membiarkan saja tanaman cabe mereka yang rusak tersebut begitu saja. Padahal saat ini harga cabai di pasaran mulai merangkak naik.

Sementara itu berdasarkan pantauan media ini di sejumlah pasar di Karangasem, di antaranya di Pasar Amlapura Timur dan Pasar Karang Sokong, harga cabai yang sempat mengalami lonjakan hingga mencapai Rp. 80.000 perkilo, kini sudah kembali turun ke kisaran harga Rp. 40.000 hingga 45.000 perkilo. Turunnya harga cabai tersebut menyusul banyaknya pasokan cabai dari luar Bali diantaranya dari Jawa Timur. “Turun sejak beberapa hari lalu Pak, sebelumnya sempat melonjak sampapi Rp. 80.000 perkilo, sekarang sudah Rp. 40.000 perkilo. Pasokan banyak dari Jawa tapi ya seperti ini pasarnya tetap sepi,” keluh Ni Nengah Ayu, salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Karang Sokong, Subagan.

Hal senada juga disampaikan Ni Nyoman Taram, pedagang bumbu lainnya di Pasar Karang Sokong. Dikatakannya, harga cabe mulai turun sejak sekitar empat hari lalu, dimana saat ini harganya sudah hampir kembali ke harga normal yakni Rp. 35.000-Rp.38.000 perkilo. Kendati demikian harga cabai memang tidak bisa diprediksikan, terlebih saat ini sudah hampir memasuki bulan Ramadhan. Jadi bisa saja harga cabai akan kembali naik jelang bulan Ramadhan nanti, jika cabe langka dan harga di daerah lain seperti di Jawa mengalami kenaikan.