balitribune.co.id | Bangli - Belakangan ini jalur yang menghubungkan Kabupaten Bangli dengan Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, tepatnya di ruas jalan Selat Kajekauh, Desa Selat-Desa Tampaksiring sering terjadi kecelakaan lau lintas. Buktinya terhitung beberapa kali kendaraan sering masuk jurang lantaran tidak kuat nanjak.
Pantauan di lapangan, jalur ini tidak terlalu terjal, namun kenapa jalur ini sering terjadi kecelakaan tungggal, kendaraan sampai masuk jurang. Beruntungnya, kecelakaan tersebur tidak sampai memakan korban jiwa. Sejauh ini, di wiayah Kecamatan Tampaksiring belum ada larangan bagi truk untuk melintas, begitu juga di wialyah Kabupaten Bangli belum ada larangan untuk truk bertonase besar untuk masuk jalur itu. Sementara disisi lain, jalan ini belum dilengkapi dengan dinding pengaman (Gadril) yang memadai. Masyarakat berharap agar jalur ini dilengkapi dinding pengaman dan diisi rambu larangan truk masuk.
Anggota DRPD Bangli Satria Yuda saat dikonfirmasi mengakui kalau dirinya telah mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait jalur Selat-Tampaksiring yang rawan kecelakaan. Berkaitan dengan itu, pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan Dinas Perhuhungan Bangli.
“Karena ini merupakan dua wulayah, yakni Kabupaten Bangli dengan Kabupaten Gianyar, jadi Dishub Bangli agar melakukan koordinasi ke Gianyar,” ujar Satria Yuda, Senin (23/9).
Anggota Fraksi PDIP ini meminta Dishub untuk melakukan kajian. Karena ini menyangkut keselamatan nyawa.
“Kalau memang jalur tersebut harus dilengkapi pengaman, ya kita harus menganggarkan demi kenyamanan dan keamanan pegguna jalan,” kata politisi asal Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Susut ini.
Pihaknya berharap agar Dishub melakukan kajian terkait ruas jalan kabupaten yang perlu didukung dengan sarana rambu dan sarana pengaman, sehingga dapat melindungi pengguna jalan dan mengurangi resiko kecelakaan.