Si Jago Merah Hanguskan 5 Rumdis TNI AD di Asrama Sudirman | Bali Tribune
Diposting : 28 June 2020 23:10
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ Petugas saat berjibaku memadamkan api yang melalap sedikitnya lima rumah dinas TNI AD di Asrama Sudirman Denpasar.
Balitribune.co.id | Denpasar - Sedikitnya 5 unit bangunan rumah dinas (Rumdis) TNI AD di Asrama Sudirman, tepatnya di Jalan RSAD, RT VII Asrama Sudirman, Denpasar hangus dilalap si jago merah, akhir pekan lalu. Dugaan sementara, munculnya si jago merah ini akibat korsleting listrik.
 
Kejadian ini tidak menelan korban jiwa. "Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 12.35 Wita, tidak ada korban jiwa," jelas Kapendam di sela mendampingi Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya, MA, saat mengecek ke lokasi kebakaran.
 
Turut mendampingi Kasdam, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, SH, Danpomdam IX/Udayana Kolonel Cpm Tugino, SSos, SH, MM, Dandim 1611/Badung Kolonel Inf Puguh Binawanto, Dandenmadam serta Dandeninteldam IX/Udayana.
 
Menurut beberapa saksi mata di sekitar lokasi, sumber api dan kepulan asap tebal berasal dari Rumdis No.38 milik I Nengah Sedana. Selanjutnya menjalar dan juga menghanguskan 4 rumah tetangga lainnya masing-masing, No.40, 42, 44, dan 46.
 
"Untuk kerugian harta benda masih dilakukan pengecekan secara intensif, yang pasti terdapat satu unit kendaraan roda 4 dan satu unit sepada motor tidak sempat diamankan dan ikut terbakar," jelas Kapendam.
 
Kobaran api dapat dipadamkan sekitar pukul 14.06 Wita, setelah petugas mengerahkan 4 unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) dari BPBD Kota Denpasar, BPBD Kabupaten Badung, dan 1 unit Water Canon dari Dalmas Polda Bali.
 
Hingga Minggu (28/6) siang, selain menjadi tontonan warga sekitar, para pemilik Rumdis yang terbakar dibantu para tetangga juga tampak sibuk mencari barang yang masih bisa dipergunakan. “Saat ini di lokasi kejadian telah dipasang garis polisi dan dijaga beberapa petugas untuk selanjutnya akan dilakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut,” kata Kapendam.
 
Menurut keterangan istri Nengah Sedana, saat kejadian,  dirinya hendak mandi namun karena listrik padam, ia segera keluar rumah untuk mengecek sekring listrik yang ada di depan rumah. Saat itu pula ia mendengar teriakan dari warga tetangga asrama bahwa ada kepulan asap di atas rumahnya, sehingga kembali ke dalam rumah untuk mengecek asal asap dan api tersebut.
 
“Saat masuk ke dalam ruangan tengah, api dan asap terlihat dari atap plafon yang terbakar berjatuhan ke lantai, karena atap plafon tersebut terbuat dari anyaman bambu,” katanya.
 
Atas peristiwa tersebut, Kapendam mengimbau masyarakat selalu berhati-hati dan waspada terhadap kondisi tempat tinggal masing-masing.