Sidak Prokes Tim Yustisi Sasar Prosesi Banyupinaruh | Bali Tribune
Diposting : 31 January 2021 20:03
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / SIDAK - Petugas Yustisi Prokes Covid-19 sasar pantai dan upacara Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring Gianyar

balitribune.co.id | Gianyar - Satgas gabungan Yustisi Prokes Covid-19, Minggu (31/1) secara khusus menyasar kegiatan Prosesi upacara Banyupinaruh. Mulai dari Pantai hingga sejumlah pura tempat melukat. Tidak hanya memastikan prokes dijalankan umat, petugas juga membagikan Masker.

Pasiops Kodim 1616/Gianyar, Kapten Inf Made Winaya yang memimpin tim gabungan, pada kesempatan itu tidak bosan-bosannya menghimbau pedagang dan pengunjung, agar mengikuti aturan protokol kesehatan (prokes) dari pemerintah. Ini menyangkut 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).

Masyarakat yang berkerumun diingatkan untuk selalu menjaga jarak. "Bagi yang tidak memakai masker ditegur dan diingatkan bahkan dikenakan sangsi denda apabila membandel," ucapnya.
Masyarakat juga dihimbau rajin mencuci tangan. "Penerapan Prokes ini untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19," jelas Kapten Inf Made Winaya.

Sambil memberikan himbauan dan edukasi, Satgas Yustisi  juga memberikan masker terhadap pedagang dan pengunjung serta mengganti masker yang sudah tidak layak pakai.

Sementara di Pura Tirta Empul Manukaya Let, Tampaksiring, Gianyar yang selalu ramai setiap banyupinaruh, kini terlihat lenggang. Petugas gabungan pun berjaga-jaga mengawasi pemedek yang tangkil agar tetap mengikuti protokol kesehatan. Setiap sift pengelukatan disi oleh 30 pemedek. Sehingga tidak sampai terjadi penumpukan didalam kolam pengelukatan.

Seperti enam bulan lalu pihak desa adat Manukaya Let menyediakan kartu dengan berbagai warna, agar mempermudah mengatur pemedek hingga tidak terjadi kerumunan. "Ada sekitar 2000an kartu disiapkan, sifatnya bergilir, 1 warna 30 kartu persift," ujar Pecalang Desa Adat Setempat Made Ketut Oka.

Selain menyediakan Kartu, disediakan pula masker bagi pemedek yang saat itu tidak memakai masker. "Kami tidak melarang pemedek yang melakukan pengelukatan, kami hanya mengatur sesuai aturan, ada masker juga bagi pemedek," ungkapnya.

Sementara Bendesa Adat Manukaya Let, Tampaksiring, Gianyar, I Made Mawi Arnata, mengatakan, seperti enam bulan lalu, pemedek yang tangkil sudah diatur sejak dari parkiran, "Jika di utama mandala membludak pemedek yang masih diparkiran akan distop dulu, namun sampai saat ini tidak sampai adanya pembludakan" ujarnya.

Dalam proses penglukatan pun dipercepat dengan mengguyur disetiap pancoran hanya dilakukan lima detik. "Persembahyangan sudah dilakukan didepan sebelum pengelukatan, saat melukat hanya tinggal mengguyur saja," ujarnya.