Sidan Seriusi Desa Bebas Sampah Plastik | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 26 Oktober 2024
Diposting : 23 August 2017 20:42
redaksi - Bali Tribune
sosialisasi
SOSIALISASI – Acara sosialisasi bahaya pembakaran dan penimbunan sampah bagi kesehatan dan lingkungan.

BALI TRIBUNE - Tahun 2018 Desa Sidan bebas dari sampah plastik. Untuk mendukung hal itu, Perbekel Desa Sidan, Gianyar, menggalakkan kebersihan lingkungan dan melakukan pembinaan kepada warganya. Disamping itu, juga menggelar sosialisasi bahaya pembakaran dan penimbunan sampah bagi kesehatan dan lingkungan. Juga sekaligus sosialisasi bank sampah, Senin (21/8) malam.

Perbekel Sidan I Made Sukra Suyasa mengatakan dirinya terus menggalakkan kebersihan lingkungan di seputaran Desa Sidan. "Kami terus memberikan pemahaman kepada warga akan bahaya sampah plastik," jelasnya.

Lanjut, Sukra Suyasa, mahasiswa UNUD yang kebetulan KKN di Desa Sidan juga diajak ikut mensosialisasikannya. "Kita juga meminta mahasiswa KKN ikut serta kampanyekan bebas sampah plastik," jelasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Wayan Kujus Pawitra, kegiatan yang dibuat mahasiswa Unud merupakan salah satu bentuk pengabdian dari masyarakat. "Program yang diseleggarakan perbekel dan mahasiswa KKN sangat Nyambung," ujarnya. Menurutnya, bank sampah salah satu program rekayasa sosial. Diharapkan, dengan adanya bank sampah, masyarakat akan terbiasa memilah sampahnya. "Saya yakin dengan ketok tular, lama-lama akan banyak yang ikut," tegasnya.

Ketua Kelompok KKN UNUD di Desa Sidan, AA Ngurah Airlangga Agastia, mengatakan sampah merupakan masalah utama. Menurutnya keberadaan bank sampah sangatlah penting. "Di Desa Sidan masih banyak yang membakar sampah. Kami ingin memberikan kesadaran kepada masyarakat," jelasnya.

Untuk itulah, pihaknya melaksanakan sosialisasi tentang bank sampah dan juga bahaya bakar dan menimbun smpah. "Kami ingin mendukung program perbekel yang mencanakan Desa Sidan bebas sampah plastik di tahun 2018," ujarnya.

Dalam sosialisasi yang dihadiri prajuru banjar se-Sidan, LPM dan juga PPP itu, menghadirkan beberapa narasumber yang sudah menangani sampah, yaitu Supardi yang merupakan pengelola rumah kompos Padangtegal, Ubud dan juga Ni Nyoman Parwati yang berpengalaman mengelola bank sampah. Selain itu juga menghadirkan pembicara dari UNUD.

Sebelum memberikan pemaparannya, Supardi menanyakan kepada peserta sosialisasi kesiapannya menjaga kebersihan lingkungan. "Siap gak menyambut desa sidan bersih," tanyanya kepada peserta sosialisasi. Peserta dengan serentak mengatakan siap. Supardi meminta semua peserta berteriak mengucapkan kita bangga Sidan bersih. Kalau sudah punya tekad kuat agar lingkungan bersih, maka itu bisa akan diwujudkan.

Pengelola rumah kompos yang meraih Juara Percontohan Desa Sadar Lingkungan se-Bali, mengungkapkan, di rumah kompos tidak ada suguhan jajanan yang dibungkus plastik. Siapapun tamu yang datang. "Makanan yang dibungkus plastik, kalau jajannya saya makan, bungkusnya akan menjadi sampah plastik," jelasnya. Ia mengatakan itu salah satu alasan ia tidak mau menyuguhkan makanan yang dibungkus plastik.

Sedangkan, Pengelola Bank Sampah Dahlia Asri Batubulan, Ni Nyoman Parwati, mengatakan, sampah antara berkah dan musibah. Sampah akan menjadi berkah kalau dikelola dengan baik. Sampah dipilah dan bisa ditukar ke bank sampah. "Akan menjadi musibah kalau dibiarkan berserakan, maka lingkungan akan kotor dan menimbulkan bencana," jelasnya.