Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Sidang Jerinx : Diskors Dua Kali, Penasehat Hukum Kompak Telat Hadir dalam Persidangan

Bali Tribune.ist-nanda / Persidangan Jerinx yang dilakukan secara virtual di PN Denpasar (22/9)
balitribune.co.id | Denpasar - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Denpasar sepertinya sedang diuji baik secara pikiran maupun emosi sekaligus menguras waktu dalam memeriksa dan mengadili perkara kasus dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali dengan terdakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx. 
 
Bagaimana tidak, pada persidangan kedua yang digelar secara virtual pada Selasa (22/9), majelis hakim yang diketuai Ida Ayu Adnyana Dewi terpaksa meskorsing sidang hingga dua kali lantaran penasihat hukum terdakwa yang berjumlah 13 orang kompak telat hadir dalam persidangan. Sidang juga memakan waktu 1 jam lebih dengan agenda tanggapan terdakwa atas dakwaan JPU. 
 
Pada sidang perdana sebelumnya, majelis hakim juga sempat mengambil langkah yang sama karena terdakwa bersama tim penasihat hukum yang dikomandoi I Wayan Gendo Suardana walkout dari proses persidangan. 
 
Pada persidangan kali ini, hakim ketua mengetok palu tanda dimulainya persidangan tepat pada pukul 10.00 WITA. Namun, pada layar monitor, Jerinx tampak duduk sendiri tanpa didampingi penasihat hukumnya. 
 
"Apakah Penasehat Hukum anda ada?" tanya Hakim Adnyana Dewi ke terdakwa. 
"Tidak ada Yang Mulia," jawab Jerinx yang mengikuti proses persidangan dari  Polda Bali. "Cari alasan (penasehat hukum)  sampai tidak mau hadir mendampingi saudara sidang diskor 15 menit," kata Hakim Ayu. "Oke Yang Mulia. Maaf Yang Mulia," jawab Jerinx.
 
Dari layar monitor tampak seorang Jaksa meminjamkan telepon genggamnya pada Jerinx. Jerinx yang mengenakan kaus polo putih dengan bagian lengan digulung dan celana pendek berusaha menghubungi pengacaranya sembari meninggalkan ruang persidangan. Tepat 15 menit kemudian hakim mencabut skors. Namun, pengacara Jerinx belum juga datang sehingga hakim kembali meskorsing sidang selama lima menit. Setelah itu barulah rombongan pengacara Jerinx tiba.
 
Setelah hakim mencabut skors, terdakwa seakan berusaha mengulur-gulur waktu dengan meminta JPU untuk mengulangi lagi membacakan dakwaan dengan alasan tidak mengerti. Namun, belum sempat JPU membacakan dakwaan, Jerinx kembali menyela dengan mengatakan keberatan dengan sidang secara online. 
 
"Saya sebagai terdakwa tetap menolak sidang online dan meminta sidang tatap muka karena kepentingan sidang ini bukan hanya untuk korban, tapi juga untuk saya, bukan untuk Jaksa Penuntut Umum atau Hakim. Selebihnya saya serahkan kepada penasehat hukum untuk membela kepentingan saya Yang Mulia," kata Jerinx. 
ist/nanda
Keberatan Jerinx ini kembali diperkuat oleh salah satu anggota penasihat hukumnya, Sugeng Teguh Santoso. Pada kesempatan itu, Sugeng kembali mengutarakan pendapat sama pada persidangan sebelumnya sebagai dasar keberatan atas sidang secara online. "Untuk mencari kebenaran materil maka kami meminta persidangan ini offline karena akan didapatkan satu persidangan yang legitimate, tidak mengesampingkan tujuan pencarian keadilan," kata Sugeng.
 
Lebih lanjut, Sugeng mengaku sudah bersurat ke Mahkamah Agung (MA) sebanyak dua kali. Karena itu, pihaknya meminta supaya majelis hakim kembali menunda persidangan sambil menunggu petunjuk dari MA. 
 
Hal ini kembali menimbulkan perdebatan panjang antara penasihat hukum, majelis hakim dan JPU. Namun pada akhirnya, tim penasihat hukum harus mengalah dan bersedia melanjutkan persidangan secara virtual tetapi sembari menunggu petunjuk dari MA. "Kalau ditunggu kapan jawaban Mahkamah Agung akan menunda persidangan dan proses penahanannya berjalan terus dan tidak bisa diperpanjang lagi, itu salah satu pertimbangan dari majelis hakim dan tetap berdasar hukum yang telah kami pedomani (sidang online). Kami tetap berpendapat seperti itu dan menurut kami tetap sah," kata Hakim Ayu dengan suara yang bergetar menahan amarah.
 
Setelah itu, hakim kemudian melanjutkan persidangan dengan meminta JPU kembali membacakan dakwaannya dan meminta Jerinx untuk fokus mendengarkan isi dakwaan. Setelah JPU membacakan dakwaannya, Hakim Ayu kembali bertanya kepada Jerinx apakah sudah mengerti. Dijawab Jerinx sudah mengerti dan langsung menanggapi pokok materi dari dakwaan itu. 
 
"Sudah yang Mulia, tapi saya ada dua pertanyaan. Pertama mengapa status saya tersebut tidak dibacakan penuh, Unggahan saya tersebut, yang ada kata maaf "kacung"nya mengapa tidak dibacakan secara full dan tidak ada diartikan secara penuh. Sebenarnya salah saya apa sih? Apakah saya mempunyai kapasitas membubarkan IDI," Tanya Jerinx 
 
Mendengar itu, Hakim Adnyana Dewi memotong dengan menyatakan hal tersebut sudah masuk ke pembuktian perkara. "Tentang kesalahan saudara itu di pembuktian ya. Belum dinyatakan bersalah. Sekarang yang perlu saudara ketahui apakah saudara mengerti dengan apa yang dijelaskan tadi? Silahkan konsultasi dengan penasehat hukum anda apa akan mengajukan keberatan atau esepsi terhadap dakwaan yang dibacakan JPU tadi," kata Hakim Adnyana Dewi.
 
Terdakwa Jerinx dan penasehat hukumnya sepakat mengajukan eksepsi atau tanggapan atas dakwaan JPU. Namun, pihak terdakwa kembali beradu pendapat dengan majelis hakim terkait tempo waktu 1 minggu untuk menyiapkan eksepsi. Tetapi pada akhirnya lagi-lagi penasihat hukum Jerinx yang mengalah dan bersedia membacakan eksepsinya pada pada Selasa (29/9) pekan depan. Sidang selasai pada pukul 11.12 WITA, bersamaan dengan itu ratusan pendukung Jerinx yang melakukan aksi di depan PN Denpasar juga membubarkan diri.
wartawan
Valdi
Category

Remikan Gedung PDAM, Sedana Arta Dorong Pengembangan Bisnis Baru

balitribune.co.id | Bangli - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mendorong agar PT Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli berinovasi dengan mengembangkan bisnis baru yakni produksi air minum kemasan dan penjualan air baku. Dengan inovasi ini nantinya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bangli.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Pamerkan Scoopy Kalcer, Turut Ramaikan Buleleng Festival dengan Gaya Kekini

balitribune.co.id | Singaraja – Turut memeriahkan pagelaran Buleleng Festival yang berlangsung selama enam hari pada 18–23 Agustus 2025 di Tugu Singa Ambara Raja, Astra Motor Bali bersama jaringan dealer resmi Honda di wilayah Buleleng hadir menyuguhkan nuansa berbeda lewat special showcase Honda Scoopy Bali Kalcer dan Honda Stylo160 Y2K Revival. Kedua model fashionable Honda ini sukses menjadi daya tarik utama pengunjung festival.

Baca Selengkapnya icon click

Aksi Kolaborasi Yayasan AHM Lestarikan Flora dan Fauna Indonesia

balitribune.co.id | Padang - Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) memperkuat komitmen dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian satwa laut dengan menanam 16.000 mangrove bakau dan pelepasan tukik di Kawasan Pantai Pasir Jambak dan Desa Wisata Teluk Buo, Sumatera Barat (22/8). Kegiatan ini menjadi bagian dari konsistensi Yayasan AHM dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Makepung Jembrana, Warisan Budaya yang Terus Berkembang

balitribune.co.id | Negara - Tradisi makepung atau balap kerbau di Kabupaten Jembrana menunjukkan daya tariknya yang luar biasa. Dengan peningkatan jumlah peserta dan antusiasme masyarakat yang tinggi, Makepung membuktikan posisinya sebagai warisan tradisi yang tidak lekang oleh waktu, mampu beradaptasi dengan era modern, dan menjadi aset berharga bagi pariwisata dan kebudayaan Jembrana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.