balitribune.co.id | Badung - Lewat sistem penjurian yang sangat ketat, Sikut Bolong asal Ubud, Kabupaten Gianyar, akhirnya dinobatkan juara 1 Lomba Tapel Ogoh-ogoh GWK Cultural Park 2022. Sementara juara 2 dan 3 masing-masing, Buda x Buda (Denpasar Selatan) dan GungGus Adi Tegal (Pemecutan Kelod), sedangkan juara favorit online adslah Pekak Botak Art Work asal Buleleng.
“Lewat Festival Ogoh-ogoh GWK 2022 ini Garuda Wisnu Kencana Cultural Park berharap dapat menjadi corong untuk menggaungkan semangat kreativitas para pemuda, seniman ogoh-ogoh di seluruh Bali dalam upaya melestarikan serta memperkenalkan seni budaya Bali pada dunia,” ujar Andre Prawiradisastra, Marketing Communication & Event Division Head GWK Cultural Park, akhir pekan lalu.
Untuk lomba ogoh-ogoh mengusung cerita rakyat Bali, dengan tema Bhutakala atau Pemurtian dan wajib memasukkan unsur budaya Bali di dalam karya. Juga dilarang menggunakan bahan sintetis seperti plastik, styrofoam, spons dan sejenisnya, serta mengharuskan para seniman memakai bahan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang, dan terurai secara alami.
Adapun pada Lomba Tapel Ogoh-ogoh, para perupa dilarang menggunakan bahan yang sulit didaur ulang. Tahapan lomba terdiri dari babak penyisihan dan babak final, penjurian dilangsungkan pada 2 April 2022 lalu, dan peserta yang lolos pada babak penyisihan wajib datang dan membawa karya pada babak final tersebut.
Sejak pendaftaran dibuka tercatat total 134 pendaftar dari seputar Ungasan, Nusa Dua, Klungkung, Karangasem, Jembrana hingga Singaraja. Dari total peserta tersebut, yang lolos dengan kriteria penilaian pada babak penyisihan ada 55 karya ogoh-ogoh mini, dan 44 karya tapel ogoh-ogo, dan pada babak final terpilih 30 karya terbaik dari masing-masing kategori.
Melalui event ini GWK Cultural Park optimis dapat membangkitkan geliat dunia parwiisata di Bali untuk bergerak maju dan melakukan inovasi dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan budaya Bali.
Untuk para juara Lomba Ogoh-ogoh Mini masing-masing, kategori anatomi terbaik Marupa Productionl asal Pedungan, Denpasar Selatan, kategori ekspresi terbaik I Gede Hadi Susena (Dalung), kategori koknsep dan desain terbaik Swecan Widhi (Bualu, Kuta Selatan), kategori inovasi dan teknologi terbaik adalah Pasukan Kera, dan juara Best of The Best yaitu I Made Adnyana Putra (Ubud).
Juara favorit online SMP Dwijendra (Bualu), juga ada juara favorit juri 1, 2, dan 3 masing-masing, I Gede Hadi Susena (Dalung), I Made Adnyana Putra (Ubud), dan Ces Art Studio (Bebandem, Karangasem). Para juara mendapat tropi spesial dari GWK, piagam penghargaan, dan total hadiah uang tunai sebesar Rp l35 juta.