balitribune.co.id | Mangupura - Pererenan di Kabupaten Badung merupakan kawasan yang terkenal dengan denyut kreativitas dan dunia kuliner yang terus berkembang. Seperti kehadiran salah satu restoran yang menawarkan kehangatan bao, restoran ini hadir sebagai destinasi kuliner berkonsep artisan. Dimana harmoni proses pembuatan, keahlian dan cita rasa berpadu yang diharapkan dapat memenuhi selera wisatawan dari berbagai negara.
Hidangan bao di salah satu restoran di Pererenan ini terlahir dari gairah kuliner yang otentik sekaligus artistik, dan bertujuan menciptakan menu yang penuh pertimbangan dan dibuat secara saksama bagi semua penikmat kuliner. Setiap sajian bao dan side dish dihasilkan dari visi kuliner yang penuh kesadaran, memadukan bahan-bahan lokal dengan tetap mempertahankan cita rasa Asia.
Berdasarkan penuturan Nicolas Gunantra yang merupakan Chef salah satu restoran di Pererenan, makanan bukan hanya sekadar pengisi perut, namun menjadi sebuah karya seni yang dibuat dengan keahlian dan ketelitian. Setiap elemen, mulai dari bao kukus yang lembut, mi, kaldu, hingga isiannya, semua bahan dibuat dari awal, secara in-house dan hand-made. Hasilnya adalah sajian yang cocok di lidah sekaligus inovatif, sehingga para tamu bisa menikmati sebuah hidangan yang sederhana namun otentik.
"Restoran ini yang berkonsep artisan adalah cerminan dari kecintaan saya terhadap makanan, yakni proses berkreasi yang mendalam, kebahagiaan saat berbagi, dan pencarian keseimbangan antara cita rasa dan bentuk,” ujarnya di restoran setempat, Kamis (4/12).
Keberadaan restoran yang berkonsep artisan dengan kehangatan bao diharapkan mampu menangkap esensi energi modern Pererenan seraya mempertahankan nuansa penuh kehangatan. "Restoran ini menawarkan sebuah pengalaman bersantap yang mengedepankan keterhubungan, kreativitas, dan seni. Spot kuliner yang sempurna untuk makan siang yang nyaman, menikmati minuman saat sunset, atau menghabiskan malam yang berkesan," tambahnya.