Sriwijaya Air Buka Rute Baru Wilayah Timur Indonesia | Bali Tribune
Diposting : 4 September 2017 18:32
Arief Wibisono - Bali Tribune
jalur baru
kiri ke kanan: Ahmad Yani (Manager District), Franky Gan (Director Commercial), dan, Agus Soejono (Senior Manager Corporate Communication) saat memberikan keterangan pers terkait pembukaan jalur baru NAM AIR.

BALI TRIBUNE - Potensi pasar yang begitu besar di Indonesia bagian timur rupanya menjadi perhatian dari Corporasi untuk digarap. Apalagi dengan dicanangkannya tol laut sebagai bagian dari interkoneksi kepulauan di Indonesia dalam pemerataan pembangunan dan ekonomi tentu tidak salah jika potensi yang sempat digarap dan ditinggalkan Airline sebelumnya justru menjadi begitu seksi untuk digarap.

“Tidak bisa dipungkiri, pangsa pasar yang sempat digarap dan ditinggalkan Airline sebelumnya merupakan potensi yang sangat menjanjikan dalam kaitannya interkoneksi satu pulau dengan pulau lainnya dalam mendorong pembangunan di wilayah Indonesia bagian Timur,” kata Commercial Director NAM AIR (Sriwijaya Air Group), Franky Gan, saat mengumumkan pembukaan rute baru Nam Air ke beberapa kota di Indonesia bagian Timur, Kamis (30/8).

Disebutkan, terhitung mulai tanggal 9 September 2017, NAM Air membuka penerbangan dari Denpasar menuju Bima (Nusa Tenggara Barat) dan Denpasar-Tambolaka (Nusa Tenggara Timur) setiap hari sekali penerbangan. “Rute penerbangan ke dua wilayah tersebut akan dilayani pesawat Boeing 737-500 yang mempunyai kapasitas 120 tempat duduk, terdiri dari 112 tempat duduk ekonomi dan 8 tempat duduk eksekutif,” jelas Franky.

Dikatakan Franky untuk rute Denpasar-Bima, penerbangan dari Denpasar diberangkatkan pukul 09.55 Wita dan tiba di Bima pukul 11.00 Wita. Sedangkan penerbangan dari Bima akan diberangkatkan pukul 11.40 Wita dan tiba di Denpasar pukul 12.35 Wita. Untuk rute Denpasar-Tambolaka berangkat pukul 13.10 Wita dan tiba di Tambolaka pukul 14.00 Wita. Sebaliknya dari Tambolaka ke Denpasar berangkat pukul 08.30 Wita dan sampai pukul 09.20 Wita.

Menurut Franky saat ini Sriwijaya Air Group mengoperasikan 52 pesawat jenis Boeing dan ATR dan melayani 59 kota tujuan domestik dan regional. “Kita menargetkan tahun 2017, Sriwijaya Air Group memiliki 60 pesawat yang tidak saja melayani wilayah Indonesia Timur juga Indonesia Barat,” ucapnya.

Tumbuh secara konservatif rata-rata antara 10-15 persen, tahun 2015 Sriwijaya Air telah menerbangkan 9,2 juta penumpang reguler, meningkat 11,5 juta tahun 2016 dan tahun 2017 ini ditarget 13 juta penumpang. Jumlah itu belum termasuk penerbangan carter yang tahun lalu mencapai 600 ribu dan tahun ini ditarget hingga satu juta penumpang. “Kita optimis target itu tercapai karena semester I tahun ini sudah diterbangkan sekitar 7 juta lebih. Apalagi kita akan menambah pesawat lagi hingga seluruhnya 60 buah,” tukasnya.

Franky menambahkan pada Agustus 2015 Sriwijaya Air memperoleh sertifikat Basic Aviation Risk Standard (BARS) yang dikeluarkan oleh lembaga independen bertaraf Internasional, Flight Safety Foundation atas kinerjanya dalam mengelola aspek standar keselamatan penerbangan. Bahkan di akhir tahun 2015, Sriwijaya Air kembali mendapat pengakuan menjadi maskapai penerbangan terbaik kedua dalam hal keselamatan transportasi.

“Sriwijaya Air sangat mengutamakan keselamatan. Kalau safety sampai terganggu, kita lebih baik tidak terbang,” tandas Franky, seraya menambahkan pada penerbangan perdana (Sabtu, 9/9) akan menyertakan tim media untuk lebih mengetahui rute baru NAM AIR.