balitribune.co.id | Bangli - Stok Vaksin Anti Rabies (VAR) di Kabupaten Bangli masih aman hingga pertengahan tahun 2022. Dari Januari sampai awal Desember tercatat 4.900 vial VAR telah diberikan bagi korban gigitan anjing.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bangli dr Nyoman Arsana mengatakan, di tahun 2021 Dinas melakukan pengadaan VAR sebanyak 2.200 vial. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan VAR juga dimanfaatkan VAR pengadaan tahun sebelumnya. "Untuk VAR yang pengadaan tahun 2021 baru terpakai 120 vial," ungkapnya, Rabu (22/12/2021).
Kemudian untuk penggunaan VAR dari Januari hingga awal Desember mencapai 4.900 vial. Ada 11 unit rabies center yang melayani pemberian VAR yakni Puskesmas Bangli, Puskesmas Bangli Utara, Puskesmas Susut 1, Puskesmas Susut 2, Tembuku 1, Tembuku 2, Kintamani 1, Kintamani 3, Kintamani 5, Kintamani 6 serta RSU Bangli. Suplay VAR ke rabies center sesuai dengan kebutuhan. "Bila stok mulai berkurang, puskesmas atau rumah sakit melaporkan. Sehingga bisa disuplay kembali VAR. Suplay disesuaikan dengan kebutuhan," jelas dr Arsana didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bangl I Nyoman Sudarma.
Disampaikan, tidak semua korban gigitan anjing diberikan VAR. Dilakukan analisa terhadap korban. Apakah gigitan memiliki potensi resiko tinggi, digigit anjing liar, gigitan ada dibagian vital. Sejauh ini kasus gigitan anjing di Bangli setiap bulan diatas angka 100 kasus. Sampai dengan November tercatat 1.916 kasus gigitan anjing.
Sementara ditanya soal Serum Anti Rabies (SAR), Kadis asal Desa Songa, Kecamatan Kintamani ini mengugkapkan untuk SAR diback up oleh Provinsi. Ketika dibutuhkan SAR maka Dinas langsung berkoordinasi ke Provinsi. SAR tersebut diberikan sesuai pengajuan. Sudah ada 12 vial SAR yang terlasurkan di Bangli.