Diposting : 9 May 2018 15:22
Redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), Senin (7/5) menggelar simakrama dengan ratusan warga Desa Pakraman Lepang, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
Hadir pertemuan yang digelar di Balai Subak Desa Pakraman Lepang di antaranya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung nomor urut 1, Cokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (BAGIA), Sekretaris Tim Pemenangan Koster-Ace Provinsi Bali, IGN Alit Kesuma Kelakan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Klungkung, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Pada kesempatan itu, Koster memaparkan pentingnya pola satu jalur kepemimpinan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Klungkung. Untuk itu, ia menekankan pentingnya memilih Gubernur Bali pada Pilkada 27 Juni 2018 yang mampu menyatukan seluruh krkuatan dan potensi yang ada di Bali. “Baik tatanan masyarakatnya, maupun struktur politik dan pemerintahannya di seluruh Bali,” kata Koster.
Saat ini, Koster melanjutkan, masing-masing kabupaten/kota di Bali jalan sendiri-sendiri membangun daerahnya. Sementara kemampuan finansial dan masalah yang dihadapi juga berbeda-beda. Olrh karenanya, ada kabupaten yang dengan cepat mengatasi persoalan yang dihadapinya. Namun, ada pula kabupaten/kota yan lambat menyelesaikan persoalannya. Salah satunya adalah Kabupatrn Klungkung. “Klungkung ini PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) kecil, hanya Rp 150 miliar. Maka dibutuhkan dukungan finansial dari pemerintah di atasnya seperti provinsi dan pusat agar pembangunan di Klungkung bisa dipercepat,” ujarnya.
Jika perbedaan potensi mengurus wilayahnya tak dipersatukan, Koster menyebut bukan tak mungkin timbul persoalan baru seperti ketimpangan dan perbedaan prmbangunan, baik dalam hal infrastruktur, kebudayaan, pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Selama ini, kondisi itu yang terjadi lantaran tak ada yang menyeimbangkan dan menjadi jembatan persoalan tersebut.
“Ke depan, gubernur terpilih dengan wakilnya harus mampu menyeimbangkan semua kabupaten di Bali dalam membangun perekonomian, pendidikan, pertanian, kebudayaan, infrastruktur, kesehatannya pendidikannya dan lainnya,” tutur dia. “Bali ini harus dibangun secara menyeluruh dalam satu konsep satu kesatuan wilayah. Satu pulau, satu pegelolaan dan satu tata kelola. One island, one management and one planning,” tambah Koster.
Menurut Koster, luas wilayah Klungkung yang tak terlalu luas membuatnya tak begitu rumit menuntaskan persoalan infrastruktur jalan. “Di Klungkung ini kan wilayahnya kecil, Klungkung daratan dan Nusa Penida. Dengan melihat luasan wilayah ini, 2019 jalan desa se-Bali itu hotmix semua. Itu target saya dan Klungkung jadi prioritas, baik di daratan maupun Nusa,” kata Koster di hadapan ratusan warga, Senin 7 Mei 2018. Ditambahkannya, persoalan infrastruktur jalan merupakan hal krusial untuk mengukur kinerja pemimpin di suatu wilayah. “Kalau jalan tidak bagus, maka gagal dia menjadi pemimpin. Bukan tidak bisa membangun, tapi dia tidak bisa mencari uang,” katanya. Pentingnya mempercepat pembangunan di Klungkung bisa dilakukan dengan pola satu jalur pembangunan.
Sebab, PAD (Pendapatan Asli Daerah) Klungkung terbilang kecil, senilai Rp150 miliar per tahun. “Maka membutuhkan support dari pemerintah di atasnya yakni provinsi dan pusat. Itu bisa dilakukan dengan pola satu jalur kepemimpinan,” kata Koster sembari mengingatkan warga agar satu jalur memenangkan BAGIA dan Koster-Ace pada Pilkada serentak 27 Juni 2018.
Koster-Ace dan BAGIA juga melakukan simakrama dengan masyarkat Banjar Adat Tulangnyuh, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, menyatakan kebulatan tekad mendukung, memilih dan memenangkan BAGIA serta Koster-Ace pada Pilkada Serentak 2018 nanti. “Pak Koster sudah dua kali kemari selama jadi anggota DPR RI, dan telah banyak membantu memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat kami. Apalagi Pak Tut Mandia selama lima tahun telah banyak membantu warga dan desa kami. Jadi kami pilih yang sudah terbukti bukan janji-janji lagi,” jelas seorang warga.
Sementara dalam kesempatan itu, Calon Gubernur Wayan Koster mengucapkan terima kasih terhadap kehadiran serta dukungan yang diberikan warga. Oleh karena itu, Koster berkomitmen akan melaksanakan program-program unggulannya secepat mungkin setelah terpilih. Antusias warga juga menyambut dua pasangan ini Desa Sampalan Kelod, Kecamatan Dawan. Tak hanya siap memenangkan Koster-Ace, warga Desa Sampalan Kelod juga satu jalur memenangkan pasangan BAGIA.