Sukses Kembangkan Padi Organik, Desa Sidan Disambangi BPD | Bali Tribune
Diposting : 17 May 2021 06:41
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ STUDY - Perwakilan BPD di Gianyar studi komparatif memotivasi petani mengembangkan padi organic.
balitribune.co.id | Gianyar  - Konsistensi petani di Desa Sidan, Gianyar dalam mengambangkan produksi Padi Organik, membuat badan perwakilan desa (BPD) se-Kabupaten Gianyar kepincut. Meniru jejak sukses Petani Sidan ini,  sedikitnya 54 perwakilan BPD di Gianyar melakukan studi komparatif  mulai dari  memotivasi  petani dan  konsistensinya  mengembangkan padi organic yang kini telah meningkatkan nilai ekonomis.
 
Ditemui, Minggu (16/5/2021), Perbekel Sidan Wayan Sukra Suyasa membenarkan kedatangan 54 BPD se-Gianyar. Tujuannya untuk melakukan studi komparatif terkait pengembangan dari musim tanam sampai pasca panen. “Para Perwakilan BPD lebih focus pada proses awalnya, yaknin pendekatan kepada subak, aplikasi di lapangan, keuntungan yang didapat petani dan pasca panen,” ungkapnya.
 
Dikatakannya, untuk pendekatan sebelumnya Desa Sidan melakukan denplot percontohan seluas 2 hektar. Saat panen, pihaknya mengundang semua klian subak untuk mengetahui langsung  hasil dari padi organic ini. Namun demikian, sebagai rangsangan, pihak desa memberikan subsidi bantuan bibit dan pupuk. “Ini yang menjadi bagian pentingnya, yakni BUMDes yang dercaya sebagi pemasarannya. Sehingga petani tidak perlu khawatir karean sudah dijamin oleh BUMDes,” terangnya.
 
Pada kesempatan itu, didampingi  oleh Petugas dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gianyar, perwakilan BPD yang hadir semuanya antusias untuk uji coba penanaman padi organik. Apalagi, pada kesempatn itu, pihaknya memaparkan bahwa di desanya kini sudah 35 hektar lahan pertanian sudah menanam padi organik dan musim tanam berikutnya, dipastikan keseluruhan petani menanam organik. 
 
Petani pun kini tidak sangsi lagi dan ini yang paling penting. Juga menjamin dari ketersediaan bibit sampai pasca panen sudah ada ditangani BUMDes. Hanya saja, diakuianya yang masih menjadi persoalan, dimana beberapa subak masih ada jalan usaha tani yang belum ditangani untuk perbaikan. “Keterbatasan insfrstruktur ini akan kami sikapi secera bertahap. Rencananya, akan kami funsikan juga untuk tracking pariwisata,” harapnya.