balitribune.co.id | Gianyar - Setelah suasana bertabur janur Hari Raya berlalu, merah putih tujuhbelasan mulai mendominasi. Namun sayang, di Gianyar, banyak perlombaan yang sudah mentradisi tahun ini ditiadakan. Salah satunya lomba gerak jalan yang selalu memagnet perhatian.
Ironisnya, Bupati Gianyar I Made Mahayastra tidak mengetahui jika Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gianyar meniadakan lomba yang berbasis kedisiplinan ini. "Saya tidak tahu jika lomba gerak jalan ini ditiadakan. Saya akan tanyakan ke kadisnya," terang Bupati Mahayastra usai mengikuti Sidamg DPRD Gianyar, Senin (14/8/2023).
Mahayastra sendiri tak menyana dan berharap lomba gerak jalan siswa tetap diadakan. Sebab, dengan lomba ini, siswa akan mendapatkan pengalaman dan pelajaran tentang kedisiplinan. "Ya, pengennya sih ada. Karenakan tiap tahun biasanya ada. Tidak tahu saya kenapa tahun ini tak ada," ujar Mahayastra.
Sekdis Dispora Gianyar, Jro Mangku I Gede Suratman membenarkan bahwa tahun ini tidak ada lomba gerak jalan siswa. Hal itu atas pertimbangan kondisi siswa. Sebab menjelang hari perlombaan atau momen-momen persiapan mengikuti lomba. Para siswa disibukan oleh berbagai aktivitas, mulai dari Bupati Run hingga Hari Raya Galungan dan Kuningan. Karena itu, para siswa tak memiliki cukup waktu untuk latihan.
Dikarenakan tak ingin siswa terbebani dan kecapekan. Maka, pihaknya pun terpaksa meniadakan lomba gerak jalan siswa. "Terkait dengan kegiatan gerak jalan untuk menyambut 17 Agustus 2023 ditiadakan karena, pertama, kegiatan untuk gerak jalan ini memerlukan waktu persiapan yang cukup panjang. Minimal 2 atau 3 minggu sebelum hari H.
Pihak Dispora pun mengaku sudah melaporkan peniadaan ini ke Bupati. "Sudah, ke Pak Sekda juga sudah ada laporannya. Cuma memang kemarin Pak Bupati meminta agar diusahakan ada. Tapi karena anak-anak yang tak bisa, sehingga kita tak bisa merealisasikannya," ujarnya.