balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian mendorong optimalisasi Tim Siaga Rabies (Tisira) di Kota Denpasar guna meminimalisir penyebaran dan timbulnya korban gigitan rabies.
Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan Rapat Koordinasi Program Ekspansi Pembentukan Tim Siaga Rabies (TISIRA) yang digelar di Aula BKPSDM Kota Denpasar, Selasa (21/11).
Kegiatan tersebut turut menghadirkan Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Denpasar, Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) serta 43 Desa/Kelurahan se-Kota Denpasar.
Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Bayu Brahmasta mengatakan, Distan Kota Denpasar melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terus berupaya mencegah penularan rabies di Kota Denpasar. Hal ini guna meminimalisir dampak serius penularan rabies di masyarakat.
Lebih lanjut dijelaskan, nantinya Tim Siaga Rabies nantinya bertugas untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini utamanya tentang langkah awal pencegahan penularan rabies. Seperti halnya pelaksanaan vaksinasi, kastrasi hingga mengecek kesehatan hewan secara rutin oleh pemilik.
“Dinas Pertanian Kota Denpasar maksimalkan Tim Siaga Rabies. Tim ini bertugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meminimalisir penyebaran rabies dan meminimalisir timbulnya korban gigitan,” ujarnya
Gung Bayu sapaan akbrabnya berharap seluruh Desa/Kelurahan di Kota Denpasar agar secara aktif membentuk Tim Siaga Rabies. Hal ini lantaran desa/kelurahan menjadi garda terdepan dalam melaksasnakan pengawasan, sosialisasi dan edukasi.
"Tentunya harapan kami dengan adanya Tim Siaga Rabies hingga desa/kelurahan diharapkan dapat mendukung upaya meminimalisir kasus rabies di Kota Denpasar,” ujarnya.