Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Terancam Faktor Alam hingga Perburuan, Konservasi Penyu Terus Digalakkan

Bali Tribune/LEPAS TUKIK - Salah satu upaya mengenalkan konservasi penyu adalah dengan mengajak anak usia dini untuk melepasliarkan tukik dari penangkaran.


balitribune.co.id | Negara  - Sebagai satwa laut yang lagka, populasi penyu kini di alam bebas dihanntui berbagai ancaman. Mulai dari factor alam hingga masih maraknya aktiftas perburuan dan penyelundupan. Di tengah berbagai ancaman, berbagai upaya konservasi kini terus dilakukan.
 
Penggiat Konservasi Penyu Wayan Anom Astika Jaya mengatakan peluang hidup tukik (anakan penyu) dialam liar sangat kecil. “Hasil penelitian para ahli penyu itu dari seribu ekor tukik peluang hidupnya hanya satu ekor yang bertahan sampai dewasa,” ujarnya. 
 
Penyu yang disebutnya survive sampai dewasa ini akan kembali 30 tahun kemudian ditempat pelepasannya untuk pertamakali. “Penyu akan kembali ditempat dimana pertamakali menyentuh pasir dan air. Kembali untuk bertelur,” ungkapnya.
 
Kordinator Pusat Konservasi Penyu Kurma Asih Desa Perancak ini menyebut berbagai ancaman akan dihadapi oleh tukik yang dilepas ke alam liar. Selain factor alam seperti kondisi ekosistem laut sebagai habitat penyu serta predator, juga ancaman dari perburuan. “Kalau di alam predator sangat banyak, yang paling menonjol dimangsa burung. Kalau di laut tukik akan lebih banyak waktunya di permukaan, jadi lebih banyak dimangsa burung. Kodisi ekosistem laut juga sangat berpengaruh,” paparnya.
 
Selain factor alam, juga diakuinya populasi penyu juga kini masih ternacam oleh aksi perburuan. Ia menyebut hingga kini masih ada permintaan daging penyu di luar untuk keperluan yadnya yakni untuk konsumsi. “Terbukti dengan masih adanya upaya untuk menyelundupkan penyu ke wilayah luar Jembrana, ini membuktikan permintaan jelas masih ada karena jelas penyu dewasa yang ditangkap dan diselundupkan tidak akan mungkin untuk dilepasliarkan, pasti untuk konsumsi,” jelasnya.
 
Ia mencontohkan, sudah sangat sering aparat keamanan di Jembrana berhasil menggagalkan penyelundupan penyu dewasa berusia dewasa yang masih produktif. Ia juga menegaskan dari pengungkapan kasus penyelundupan penyu selama ini, Jembrana hanya menjadi lokasi masuk dan transit karena tujuan penyelundupan di luar Jembrana. “Terbukti kan masih ada aksi-aksi (penyelundupan),” ujarnya.
 
Sedangkan permintaan untuk yadnya kendati diperbolehkan namun menurutnya prosudurnya sangat ketat. Ia mengakui kesadaran untuk konservasi penyu di kalangan nelayan pesisir Jembrana sudah sangat tinggi. “Sering menerima informasi nelayan mendapat penyu, tapi mereka sudah tahu aturannya, jadi mereka takut untuk menangkap dan memilih melepaskanya,” jelasnya. Ditengah berbagai ancaman, pihaknya kini terus menggalakan upaya konservasi. Pertimbangannya penyu sudah langka dan kini menjadi satwa dilindungi oleh pemerintah, “keberadaannya sudah langka, seperti penyu belimbing,” ungkapnya.
 
Selain sudah memiliki 255 sarang telur penyu, pihaknya juga dalam sekali pepasliarkan tukik sampai lebih dari 350 ekor. Namun upaya penangkaran tersebut juga dipengaruhi oleh cuaca. “Kalau normalnya telur penyu menetasnya 49 hari normalnya, tapi karena cuaca ektrem belakangan ini akan berpengaruh pada penetasan jadi mundur. Sekarang bisa sampai 60 hari. Kalau persarang ada lebih dari 30 butir. Sekali kita lepas itu lebih dari 35 ekor. Memang tiap hari ada penetasan,” ungkapnya.
 
Ia menyatakan selama 25 tahun pihaknya bergelut dengan dunia konservasi penyu, ia mengakui trend dari tahun 1997 hingga 2021 ini trend penyu yang mendarat di pesisir selatan Bali juga meningkat. Terlebih menurutnya pembatasan di masa pandemi Covid-19 ini. “Trend meningkat. Apalagi di masa pandemic tidak banyak warga yang beraktivitas di pinggir pantai. Jadi penyu akan merasa nyaman. Terbukti di Kuta, di Pantai Saba Gianyar, apalagi di Perancak, presentasenya naik,” tandasnya. 
wartawan
PAM
Category

Gagal Temui Kajari,  Warga Segel Kantor Desa Sudaji

balitribune.co.id | Singaraja - Akibat kecewa  tidak bertemu dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng, Edi Irsan Kurniawan,massa dari Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, bertindak anarkis. Kekecewaan  mereka memuncak dengan menyegel Kantor Desa Sudaji menggunakan kayu dan bambu serta spanduk.

Baca Selengkapnya icon click

Kolaborasi #bluBuatBaik Inovasi Layanan Digital Banking Menjadi Katalis Perubahan Perilaku Lingkungan

balitribune.co.id | Mangupura - BCA Digital secara resmi menginisiasi peluncuran kolaborasi #bluBuatBaik Waste Station Bali bersama Bluebird, Rekosistem, dan Monez di Pool Taksi Bluebird, Jimbaran, Rabu (17/12).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Warga Sudaji Kecam Kajari Buleleng Edi Irsan

balitribune.co.id | Singaraja - Sejumlah orang terlihat mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, Selasa (16/12). Mereka bermaksud bertemu dengan Kepala Kejari Buleleng Edi Irsan Kurniawan untuk menanyakan tindak lanjut kasus laporan mereka terkait dugaan penyimpangan keuangan oleh Kepala Desa/ Perbekel Desa Sudaji, Kecamatan Sawan I Made Ngurah Fajar Kurniawan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kadispar Bali Berharap 7 Juta Kunjungan Wisman Sepanjang Tahun 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, I Wayan Sumarajaya berharap kunjungan wisatawan asing ke Bali hingga akhir tahun 2025 sebanyak 7 juta kunjungan. Ia menyebutkan, jumlah wisatawan mancanegara atau wisman ke Pulau Dewata pada Januari hingga November 2025 tercatat sudah mencapai 6,4 juta wisman. Jumlah ini mengalami kenaikan jika dibandingkan sepanjang tahun 2024 lalu tercatat 6,3 juta wisman.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.