BALI TRIBUNE - Pemanfaatan dana desa di Kabupaten Jembrana mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi. Kabupaten ujung barat pulau Bali ni mampu membangun jalan sepanjang 129 km, 8 jembatan, dan 4 unit pasar sehingga dinobatkan sebagai peringkat kedua terbaik nasional dalam pemanfaatan dana desa.
Apresiasi tersebut disampaikan di depan jajaran para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Gubernur serta 514 Bupati/Walikota se-Indonesia, di Istana Negara, (24/10). “Infrastruktur ini dikerjakan dalam tiga tahun setelah dana desa diadakan. Karena kita tahu sudah tiga tahun ini dana yang kita gelontorkan Rp127 triliun. Hal-hal seperti ini yang kita inginkan agar dana itu betul-betul termanfaatkan dengan baik,” puji Jokowi.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir saat rapat kerja Presiden dengan pimpinan daerah tersebut mengaku sangat bangga atas capaian tersebut. Ia menilai, apresiasi yang diberikan presiden suatu kebanggaan yang luar biasa sekaligus motivasi ke depan guna membangun desa lebih baik lagi. Pernyataan Presiden tersebut disampaikan secara nasional, di hadapan gubernur dan seluruh Bupati/Wakil Bupati se-Indonesia, dan secara khusus meminta Wabup Kembang berdiri sebagai bentuk apresiasi atas kinerja Pemkab Jembrana.
Ia menyebut desa merupakan prioritas pembangunan sehingga sejak awal paket Abang (Artha-Kembang) menjabat pada tahun 2011, cukup banyak kucuran dana yang masuk kedesa. Meliputi dana Bagian dari Hasil Pajak Daerah, Alokasi Dana Desa, Bantuan Keuangan dari APBD Kabupaten. Sehingga ketika kebijakan dana desa digulirkan oleh Presiden Jokowi tahun 2014 yang ingin membangun Indonesia dimulai dari pinggiran dengan memperkuat desa, melalui alokasi dana desa yang nilai cukup banyak, desa-desa di Jembrana disebutnya tidak kaget lagi.
Wabup Kembang juga menyebut sukses ini atas peran semua pihak, baik itu Perbekel, OPD terkait, BPK, BPKP serta tim Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang selama ini membantu pengawalan penyaluran dana desa.
Selain itu kualitas fisik dari proyek-proyek itu senantiasa diawasi. Bahkan ditekankan mesti menggunakan kualitas K225 sehingga hasilnya baik. Agar dana desa itu juga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga, pengerjaan dilakukan secara swadaya dengan pemilihan waktu yang tepat.
Meskipun memberikan keleluasaan bagi desa untuk memanfaatkan dana desa yang diberikan, pihaknya tetap melakukan pendampingan dan pengawasan. Ada tim dari inspektorat dengan tim monev yang dikordinasikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jembrana. Inspektorat akan memonitoring realisasi penggunaan dana desa dan dilaporkan langsung ke kantor sekretariat kepresidenan melalui BPKP.