Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tercemar Limbah dan Sampah, Anjungan Betutu Gilimanuk Jadi Sorotan

Bali Tribune/TERCEMAR - Kawasan eks terminal lama Gilimanuk yang ditata menjadi ABG tercemar limbah dan sampah.

balitribune.co.id | Negara - Kendati direncanakan sebagai lokasi sentra kuliner khas Gilimanuk, namun kebersihan di areal Anjungan Betutu Gilimanuk (ABG) kini jutru dikeluhkan. Warga sekitar dan pengunjung mengaku terganggu dengan bau yang ditimbulkan dari pembuangan limbah oleh pemilik warung kuliner betutu. Areal eks terminal lama Gilimanuk tersebut juga dijejali sampah.

Limbah meluber di sejumlah titik di areal eks terminal lama Gilimanuk yang mulai ditata Pemkab Jembrana sejak tahun 2018 lalu tersebut. Selain terkesan jorok, limbah yang diberasal dari sejumlah warung betutu di lokasi tersebut menimbulkan bau menyengat, membuat pengunjung yang melewati areal ABG tersebut menutup hidung. Warga dan pengunjung menyayangkan lokasi yang akan dijadikan ikon wisata kuliner di pintu gerbang Bali tersebut justru membuat pengunjung yang akan menikmati betutu menjadi tidak nyaman.

Salah seorang pengunjung, Yumar mengaku pedagang kuliner betutu di Gilimanuk seharusnya menerapkan system pengolahan limbah sehingga limba yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan, terutamanya di kawasan tempatnya berjualan. "Harusnya pedagang-pedagang kuliner di Gilimanuk ini dibina agar membuat pengolahan limbah dan tidak membuang limbah sembarangan. Jika ingin pariwisata Jembrana maju masyarakat harus diedukasi juga selain penyediaan fasilitas," ungkapnya.

Selain pembuangan limbah yang dilakukan sembarangan oleh para pedagang, kini areal ABG terlihat kotor dengan sampah yang berserakan. Sampah bersarakan mulai dari areal parkir. Selain sampah yang dibuang sembarang oleh pengunjung, juga tidak sedikit bisa dijumpai sampah diapers (popok bayi) dan berbagai jenis sampai sisa lainnya. Sampah bersarakan hingga ke areal toilet ABG. Salah satu penyebab sampah bersarakan di areal ABG ini adalah tidak disediakannya tempat sampah. "Tidak ada tong sampah. Tidak ada perawatan di sini. Pengawasan juga tidak ada. Jadi sampah berserakan," kata Sri W pengunjung asal Banjar Tengah Negara. Menurutnya Pemkab Jembrana harus konsisten jika ingin pembangunan maju. Harus ada pemeliharaan sehingga fasilitas yang dibangun tidak mudah rusak dan mubasir.

Kadis Lingkungah Hindup (KH) Jembranam Wayan Sudiarta dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap limbah dan sampah di areal ABG tersebut. 

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tarian Khas Indonesia Tampil di Cultural Exchange Nepal-Indonesia

balitribune.co.id | Badung - Sejumlah tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia ditarikan di hadapan tamu kehormatan saat Cultural Exchange Nepal-Indonesia di Badung, Minggu (27/4). Pada kesempatan pertukaran budaya tersebut hadir sejumlah tokoh dari 4 negara yaitu Nepal, Filipina, India, Thailand yang tampak antusias menyaksikan tarian khas Indonesia. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pemprov Bali Mulai Bentuk Koperasi Merah Putih di 636 Desa

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali mulai membentuk Koperasi Merah Putih di 636 desa dan 80 kelurahan untuk mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Dari segi syarat atau regulasi tidak ada kendala. Kami saat ini sedang berproses membentuk Koperasi Merah Putih,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali I Wayan Ekadina di Denpasar, Bali, Senin (28/4).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.