Terdampak PPKM Darurat, Ratusan Pedagang Kecil Dibantu Beras | Bali Tribune
Diposting : 15 July 2021 22:35
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ BANTUAN - Pedagang kecil di Jembrana yang terdampak penerapan PPKM Darurat mendapatkan bantuan beras.
balitribune.co.id |  Negara - Penerapan PPKM Darurat yang telah berlangsung sejak dua pekan dampaknya dirasakan oleh masyarakat. Berbagai pembatasan yang diberlakukan berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. Berbagai upaya kini dilakukan untuk meringgankan beban ekonomi masyarakat di daerah. Salah satunya melalui pemberian bantuan beras.
 
Belum usai penanganan pandemi, kasus Covid-19 justru mengalami peningkatan yang signifikan sehingga diterapkan PPKM Darurat di wilayah Jawa-Bali. Berbagai pembatasan yang diberlakukan di masa PPKM Darurat juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Tidak sedikit warga yang terdampak penerapan PPKM Darurat ini.
 
Seperti yang diungkapkan salah seorang pedagang, Gusti Putu Widyasari. Penjual sayur ini mengakui keadaan sejak kebijakan pusat menerapkan PPKM darurat menjadi lebih sulit. Warga Desa Dangintukadaya, Jembrana ini merasa terdampak dengan diberlakukannya sejumlah kebijakan di masa PPKM Darurat. Terutama adanya aturan pembatasan waktu berjualan membuat penjualannya juga ikut berkurang. “Keadaanya seperti ini, pendapatan juga berkurang. Mudah-mudahan semua bisa dapat bantuan," ungkapnya.
 
Kondisi dampak pandemi ini pun disikapi serius pemerintah daerah di Jembrana. Berbagai upaya dilakukan untuk meringgankan beban ekonomi masyarakat di masa PPKM Darurat. Setelah melakukan penyisiran dan refocusing APBD Kabupaten Jembrana tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Jembrana telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras kepada sejumlah pedagang kecil yang terdampak penerapan PPKM darurat. Masing masing penerima bansos diberikan beras premium dengan sebanyak 15 kg.
 
Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat pendistribusian bansos beras, Kamis (15/7/20217), mengatakan bantuan tersebut untuk meringankan sektor terdampak akibat sejumlah pembatasan dimasa PPKM darurat. "Bantuan ini murni kemanusiaan, tidak ada kepentingan apapun. Kita sadari akibat pandemi ini begitu banyak masyarakat kita terdampak," ujarnya.
 
Ia menjelaskan, bantuan ini diberikan secara selektif. Sebelumnya dipastikannya juga sudah melalui sejumlah tahapan seperti pendataan serta verifikasi. Untuk tahap awal ada 500 paket dibagikan tersebar di lima kecamatan di Jembrana. Penerima difokuskan bagi masyarakat yang belum pernah menerima bantuan pemerintah lain. Sehingga sebelum bantuan turun, diakuinya telah dilakukan verifikasi untuk menentukan warga yang berhak atas bantuan juga dilakukan oleh OPD terkait. Verifikasi tersebut juga diperlukan untuk menyesuaikan jumlah sasaran bantuan terhadap kemampuan anggaran daerah sehingga bantuan bisa tepat sasaran.
 
 "Kita maunya semua dapat bantuan, tapi tidak bisa. Harus selektif, karena anggaran pemerintah terbatas. Tapi kita akan berusaha membantu lainnya. Nanti kita sisir anggaran lagi. Saya dengar bantuan serupa dari pemerintah pusat juga akan turun, jadi bisa dialokasikan kepada lainnya," terang Tamba. 
 
Pihaknya juga mengajak pengusaha sukses Jembrana untuk ikut bergotong royong, saling membantu di masa pandemi ini. Salah satu bentuk gotong royong itu dengan menyisihkan rejeki untuk program CSR.