Terduga Teroris Ditangkap di Lumajang Beralamat Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 November 2024
Diposting : 8 September 2022 21:31
RAY - Bali Tribune
Bali Tribune / Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto

balitribune.co.id | DenpasarTerduga teroris berinisial FIS (28) bersama istrinya DYA ditangkap anggota Densus 88 di rumah kontrakannya Dusun Banjarejo, Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (6/9) lalu ternyata beralamat di Bali.

Pasangan suami isteri ini beralamat di Jalan Satelit Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat. Namun mereka menjadi relawan  musibah erupsi Gunung Semeru sejak Februari 2022 lalu menetap di Lumajang. 

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto yang dikonfirmasi mengatakan terduga teroris tersebut dengan alamat asal Bali. Namun ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut dengan alasan Densus 88 yang berwenang untuk memberikan penjelasan.

"Alamat rumahnya di Bali, tetapi ditangkapnya kan di luar daerah," ungkapnya. 

Kepala Satgaswil Bali Densus 88 AT Polri Kombes Pol Ketut Widhiarto yang dikonfirmasi wartawan mengatkan, pihaknya dalam proses koordinasi dengan Densus 88 di Jawa Timur untuk mendalami aktivitas atau kiprah FIS selama di Bali. Namun sebagai antisipasi agar paham terorisme tersebut tidak sampai menyebar, Densus 88 Satgaswil Bali membangun kerja sama lintas sektoral dengan pemangku kepentingan terkait, seperti instansi pemerintah, Ormas, swasta dan seluruh elemen masyarakat.

"Melalui kontra naratif dan diskusi tentang penguatan wawasan kebangsaan agar terbangun rasa kebersamaan dan toleransi. Saling menghomati perbedaan atas keyakinan yang dianut, perbedaan budaya adat istiadat, suku dan berbagai keberagaman lainnya," katanya.

Dikatakannya, selama ini sudah beberapa kali menangani permasalahan terorisme dengan mengedepankan pendekatan persuasif. Sehingga berhasil merangkul anggota-anggota kelompok radikal terkait terorisme yang ada di Bali untuk kembali setia pada NKRI dan Pancasila.

 "Pemantauan dan pemetaan selalu dilakukan terhadap kelompok radikal yang masih aktif," pungkasnya.