Diposting : 1 April 2019 22:55
Agung Samudra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Membludaknya pemedek yang tangkil di Pura Ulun Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani serangkian karya Pujawali Ngusaba Kedasa menyebabkan terjadinya kemacetan yang cukup parah. Anteran kendaraan pemdek mengular hingga depan Museum Geopark Gunung Batur yang jaraknya kurang lebih 8 kilo dari pura Ulun Danu Batur, Minggu (31/3) Fenomena ini juga berdampak pada terganggunya jadwal kedatangan maupun kebrangkatan armada Bus Damri.
Kemacaetan parah berdampak pula dengan terganggu jadwal keberangkatan dan kedatangan BUS Damri, Pantauan dari terminal Loka Crana, Bangli nampak beberpa penumpang dengan sabar menunggu kedatangan mobil bus. “Kami sudah menunggu bus sejak sejam lalu, namun mobil belum juga datang menurut keterangan petugas mobil terjebak kemacetan di jalur kintamani,” ujar salah seorang penumpang. Biasanya untuk bus dari Tejakula, Singaraja sudah sampai di terminal Loka Crana pukul 08.00 wita pagi hari, namun hingga pukul 10.00 wita bus juga belum masuk termininal. “Kami harus sabar menunggu karena angkutan umum langsung Tejakula sangat jarang,” jelasnya.
Sementara pengawas bus dambri, Sang Gede Yudiara saat dikonfirmasi terkait keterlambatan yang terjadi mengatakan keterlamatan jadwal keberangkatan dan kedatangan karena di jalur Kintamani terjadi kamacetan. “Sekitar pukul 09.00 wita sopir bus dari Tejakula saya sempat hubungi katanya terjebak macet dan posisi masih di depan pasar Kintamani,” ujar Sang Gde Yudiarta.
Lanjutnya kalau situasi normal waktu tempuh dari Bangli sampai Tejakula hanya 2 jam, kalau bus dari Tejakula berangkat pukul 06.00 wita sampai di terminal Loka Crana paling lambat pukul 08.00 wita. “Karena macet hingga pukul 10.00 wita bus juga belum datang. Walupun terjadi kertelambatan bus tetap beroprasi untuk melayani penumpang,” sebutnya.
Sementara Kapolsek Kinatamani, Kompol Raka Sugita mengatakan menjelang berakhirnya karya yang jatuh pada tanggal 2 April terjadi lonjakan jumlah pemdek yang tangkil terutama pada hari libur. “Terpantau kendaraan pemdek padat merayap, volume kendaraan yang datang tidak sebanding dengan kantong parkir yang ada, sehingga menimbulkan kemacetan,” ujarnya.