BALI TRIBUNE - Lahan Terminal Dalung di kawasan Dalung Permai, Kuta Utara dilirik menjadi Pos Pelayanan Terpadu untuk wilayah Kecamatan Kuta Utara. Terminal yang bertahun-tahun "mati suri" itu dianggap layak dijadikan Pos Terpadu mengingat kompleksitas wilayah Dalung sangat padat.
Dengan Pos Terpadu ini juga diharapkan bisa menjadi pendamping Terminal Dalung, sehingga terminal tipe C ini bisa lebih aman dan hidup.
Kepala Dinas Perhubungan Badung AA Rai Yudha Darma, menyatakan pembangunan pos terpadu di Terminal Dalung tidak akan mengganggu aktivitas terminal. Oleh karena itu, pihaknya akan segera membuat kajian untuk pembangunan pos tersebut.
"Pembangunan posko terpadu disitu tidak akan mengganggu aktivitas terminal. Malah itu sangat bagus. Seperti halnya di Terminal Ubung. Disana kan juga ada posko terpadu, pemadam kebakarannya," ujarnya.
Tapi, sebelum pos tersebut diwujudkan pihaknya tetap harus melakukan kajian secara komprehensif. Sebab, lahan di Terminal Dalung sangat berbeda dengan di Terminal Ubung.
"Tapi, yang jelas kita akan kaji dulu. Mengingat lahannya berbeda dengan di Ubung," kata Yudha Darma.
Dengan konsep adanya terminal dan pos terpadu pasti akan membantu masyarakat Kuta Utara, terutama di Dalung yang kompleksitasnya sangat tinggi.
"Perlu saya luruskan itu bukan eks terminal. Statusnya masih Terminal Dalung, karena itu kan aset Badung," tegasnya.
Selain di Dalung, mantan Camat Kuta Utara ini juga menyiapkan lokasi alternatif lain untuk Pos Terpadu. Yakni, di Desa Tibubeneng. Di Tibubeneng, pemerintah masih menjajagi untuk memperoleh lahan-lahan milik pemerintah.
Sebelumnya kalangan DPRD Badung mengusulkan agar Posko Terpadu segera dibangun di Kuta Utara. Lokasi yang diusulkan adalah di Terminal Dalung Permai. Pos terpadu ini meliputi posko pemadam kebakaran dan posko keamanan. Perlu ada pos terpadu yang meliputi posko pemadan kebakaran di Kuta Utara, lokasinya kami usulkan di Terminal Dalung Permai," kata anggota DPRD Badung I Nyoman Suka.