Terpapar Covid-19, Perbekel Bedulu Rajin Minum Arak | Bali Tribune
Diposting : 31 August 2020 17:35
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Perbekel Bedulu I Putu Ariawan, jalani Terapi Arak

balitribune.co.id | Gianyar - Di tengah serangan Covid-19 yang semakin mengganas, syukurnya tidak dikuti dengan kepanikan baik korban maupun warga di sekitarnya. Perbekel Desa Bedulu I Putu Ariawan, yang kini harus beristirahat lantaran positif terpapar covid-19 pun menunjukan ketenangan dan yakin akan sembuh. Apalagi, sejak dinyatkan positif Jumat (28/8) lalu, Perbekel Enerjik ini kini rajin minum arak, pagi, siang dan malam.

Saat dihubungi, Senin (31/08) siang  mantan Ketua PAC PDIP Blahbatuh ini terlihat santai menceritakan kronologis kesehatannya hingga dinyatakan postif terpapar Covid-19.  Di sebutkan, kini dirinya  sudah empat hari menjalani  karantina. Dirinyapun dinyatakan positif oleh pihak medis karena ia mengalami keluhan kehilangan indra perasa dan penciuman secara tiba-tiba, tanpa gejala panas atau sakit sebelumnya. "Awalnya saya merasakan kehilangan penciuman, selanjutnya saya atas inisiatif sendiri melakukan konsul dengan Puskesmas Blahbatuh II. Lanjut  Konsul ke Poli covid-19  Gianyar hingga akhirnya dinyatakan positif, " ungkapnya.

Dikatakanya lagi statusnya saat ini orang tanpa gejala. Meski dinyatakan positif, Putu mengaku dalam kondisi normal, hanya penciumannaya saja yang sedikit terganggu. Diakuinya pula, sampai saat ini indra penciumannya masih belum normal. Dan sampai sekarang pun masih belum normal. " Saya hadapi dengan santai dan tidak panik. Apalagi tyang (saya, red) OTG," jelasnya.

Sementara, untuk mempercepat proses pemulihan ia mengikuti anjuran Gubernur Koster dengan meminum arak. Ia lakukan sehabis makan. Setelah minum arak, Putu pun mengaku lebih fit. Kepercayaan dirinya pun stabil dan tentunya bagus untuk imun tubuh "Saya minum  arak setiap habis makan 1- 2 sloki. Pagi, siang dan malam," ungkapnya.

Meski dalam kondisi terisolasi,  Putu masih sempat-sempatnya memonitor pekerjaannya. Disebutkan, selain dirinya,  OTG lainnya juga dipastikan mendapatkan  kebutuhan pokok setiap harinya selama dikarantina. Kalaupun ada masyarakat yang hendak membawa kebutuhan pokok atau lainya, menggantung kebutuhannya dipintu masuk pekarangan atau garase. "Saya sendiri mendapat bantuan kebutuhan pokok dari desa adat dan banyak sekali masyarakat  yang mengirim makanan,” syukurnya.

Dari pengalamannya ini,  Putu mengingatkan warganya bahwa covid-19 tidak seseram yang dibayangkan atau dijelaskan oleh para ahli. Namuan, ia tetap menghimbau kepada masyarakat semua khususnya masyarakat desa Bedulu  untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena pemerintah pasti ingin melakukan hal yang terbaik untuk masyarakatnya.