Tertarik Tanam Sorgum Gula , Dua Perempuan Asing Ikut Tebar Benih Bersama Kelompok Tani | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 31 January 2024 06:05
CHA - Bali Tribune
Bali Tribune/ TEBAR BENIH - Serikat Tani Suka Makmur Desa Pemuteran bersama kelompok tani perempuan desa tersebut menebar benih tanaman sorgum bioguma di lahan seluas 1 hektar, Selasa (30//1/2024).

Balitribune.co.id | Singaraja - Dua WNA asal Amerika Serikat dan Australia terlihat begitu sumringah bersama petani di Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak menebar benih sorgum dilahan pertanian desa tersebut. Selain itu terlihat juga dari Sekretariat Nasional (Seknas) Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Pusat ikut mendampingi petani menanam sirgum jenis bioguma.

Menurut Ketua Serikat Tani Suka Makmur M Rasyid untuk proses tanam sorgum diserahkan kepada kelompok petani perempuan.Sebelumnya kelompok tani perempuan Desa Pemuteran telah mendapat pelatihan dan bantuan dari KPA Nasional.Tujuannya menurut Rasyid agar petani perempuan lebih diberdayakan dalam mengelola tanah Garapan. “Hari ini kita mulai tebar benih sorgum gula dan untuk proses tanam kita serahkan kepada kelompok tani perempuan,” kata Rasyid, Selasa (30/01/2024).

Rasyid juga mengungkap adanya dua warga asing perempuan asal Amerika Serikat dan Australia terlibat dalam proses tanam sorgum tersebut.Keduanya kata Rasyid,selain ikut serta tebar benih sorgum yang akan dikembangkan menjadi gula mereka jga akan belajar memanfaatkan limbah ternak untuk dijadikan pupuk. “Mereka akan studi soal sorgum bioguma yang akan dikembangkan menjadi gula.Karena hari ini kita mengawali menanam dilahan yang lebih luas mereka menjadi tertarik untuk ikut dalam prosesnya,” imbuh Rasyid.

Selain soal sorgum bioguma,dua warga asing tersebut akan melakukan studi terkait proses pembuatan pupuk organik.Dimana selama ini terjadi kelangkaan pupuk dan petani berinovasi untuk membuat pupuk organik. “Yang diminati oleh mereka adalah cara mengolah kotoran sapi diproses menjadi pupuk organik dan itu mereka sangat tertarik,” kata Rasyid.

Untuk lahan yang ditanami sorgum bioguma seluas satu hektar dan secara bertahap akan diperluas hingga mencapai 10 hektar.Keunggulan sorgum jenis ini katanya memiliki batang lebih besar, tingkat kemanisan atau kandungan kadar gula lebih tinggi, serta volume nira dan produksi biji yang lebih tinggi. “Sebelumnya sudah dilakukan uji coba tanaman sorgum jenis itu dan prospektifnya menjanjikan. Lahan telah disiapkan dan selanjutnya kami besama kelompok tani menanam sorgum bioguma sebagai terobosan untuk menghasilkan panen yang lebih menjanjikan,” kata Rasyid, Minggu (21/1/2024).

Menurut Rasyid, pihaknya telah mendapat penjelasan terkait keunggulan tanaman jenis sorgum bioguma terutama kadar gula hingga kekebalan terhadap hama. Ia menyebut pada tanaman sorgum bioguma rata-rata tumbuh setinggi 266 centimeter dengan menghasilkan 9 ton/hektar. “Kami tertarik untuk menanam sorgum bioguma karena batangnya lebih besar bisa dimanfaatkan untuk gula daun untuk pakan serta tahan terhadap penyakit karat daun dan busuk batang,” tandas Rasyid.

Sebelumnya petani di kawasan Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak mulai memanfaatkan tanaman sorgum untuk dibudi dayakan.Menariknya tanaman sorgum yang dipilih berjenis bioguma yang memiliki keunggulan lebih dibanding jenis sorgum biasa.Tanaman sorgum merupakan tanaman serbaguna yang bijinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, daun untuk pakan ternak, dan batangnya untuk bahan baku industri.