Denpasar, Bali Tribune
Bali tetap pada target semula di ajang PON XIX/2016 Jawa Barat, September mendatang dengan raihan minimal 20 medali emas. Dengan perolehan seperti itu, paling tidak Bali tetap bertengger minimal di peringkat sembilan besar seperti yang dicapai saat PON XVIII/2012 Riau.
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi Minggu (7/8) menjelaskan, target minimal 20 medali emas cukup beralasan dan sangat realistis. "Kami belum merevisi target, masih 20 medali emas, itu minimal agar tetap berada di peringkat kesembilan,” sambung Suwandi.
Meski demikian, bukan tidak mungkin nantinya pihaknya bakal merevisi target jika ada perubahan cukup signifikan, baik dari hasil latihan atlet PON yang diprediksi meraih medali, atau kontingen lainnya.
"Sebaran medali masih di daerah Jawa. Sementara posisi enam dan seterusnya menjadi rebutan daerah di luar Jawa. Itu target yang cukup realistis dengan berbagai pertimbangan yang ada," beber Suwandi sembari menyebut cabor-cabor yang diproyeksikan meraih medali masih belum ada perubahan yang begitu mendasar.
Dengan begitu, kata dia, targetnya masih tetap seperti rancangan awal. "Tidak ada perubahan yang berarti. Itu sesuai beberapa indikator yang kami pelajari dari dulu. Baik hasil kejurnas, try out maupun sparing. Cabor unggulan meraih medali masih itu-itu saja," terang Suwandi.
Mantan Ketua Umum KONI Badung itu menambahkan, dalam minggu pertama proses TC Sentralisasi, KONI telah melakukan evaluasi bersama pelatih pada Jumat (5/8). Evaluasi baik tentang disiplin, kesehatan, latihan teknik, makanan dan juga penginapan.
Selain itu juga terkait pelayanan dari panitia, yang semuanya berjalan dengan baik. "Ke depan tinggal meningkatkan dan memelihara kondisi yang kondusif dan progres yang sudah dicapai, semoga terus meningkat," jelas Suwandi.
Sementara itu Bidang Prestasi KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra mengakui proses TC Sentralisasi sejauh ini semua berjalan dengan baik. Semangat atlet diakui terus meningkat.
"Kalau untuk tes fisik yang terakhir adalah untuk mengukur potensi fisik yang dimiliki atlet sebelum bertanding, sehingga mereka dapat mengatur strategi yang tepat sesuai dengan potensi fisik yang dimiliki," beber Yamadhiputra sembari menyebut dalam rapat evaluasi pelatih waktu ini hanya kelompok satu yang membicarakan masalah target medali. Kelompok satu yang dimaksud yakni atlet grade satu.