Tiap Minggu, Kebutuhan Uang di Singaraja Capai 20 M | Bali Tribune
Diposting : 29 August 2016 12:16
Arief Wibisono - Bali Tribune
uang
Noviyanto Achmadi

Buleleng, Bali Tribune

Branch Manager Bank Mandiri Cabang Singaraja, Noviyanto Achmadi, mengatakan, kebutuhan uang di wilayahnya setiap minggu mencapai Rp20 miliar. “Per minggunya kebutuhan uang di wilayah Singaraja tiap minggunya mencapai Rp20 miliar, namun dengan adanya kantor kas titipan, teman teman yang lain juga sangat terbantu,” katanya, di sela-sela “Gerakan Peduli Koin dan Penukaran uang Lusuh di Taman Kota, Singaraja, Minggu (28/8.

Uang itu, kata dia, selain untuk pemenuhan kebutuhan perbankan, juga untuk pengisian mesin ATM. “Kebutuhan yang cukup besar itu selain untuk kebutuhan bank bank besar seperti BNI, BCA, BRI, dan Mandiri, juga digunakan untuk pengisian mesin mesin ATM,” jelasnya. Menurut dia kebutuhan uang di wilayah Singaraja lebih didominasi uang pecahan 50 ribu dan 100 ribu, pasalnya uang ini biasanya digunakan sebagai alat transaksi perdagangan hasil perkebunan.

“Pecahan 50 ribu dan 100 ribu mendominasi kebutuhan uang di Singaraja, karena biasanya digunakan sebagai pembayaran jual beli hasil perkebunan seperti, cengkeh, kopi, dan lainnya,” ucap Noviyanto. Selain dominasi sektor jasa, kata dia, perdagangan hasil bumi juga memegang peran penting. “Sekitar 60 persen nasabah kami bergerak disektor perdagangan, seperti pedagang cengkeh, vanili, kopi, buah naga, dan lainnya,” ucapnya.

Sedangkan sektor pariwisata, kata dia, tidak begitu mendominasi. Hanya sekitar 10 persenan. “Dalam dua tahun belakangan ini sektor pertanian sangat dominan, dibandingkan sektor pariwisata,” tandasnya. Ketika disinggung seberapa penting “Gerakan Peduli koin dan Penukaran Uang Lusuh” di Singaraja yang di inisiasi BI Bali, Noviyanto berujar, proses ini bisa jadi meningkatkan kualitas uang yang beredar pada masyarakat kualitasnya jadi lebih baik.

“Kami menyambut baik kegiatan ini, karena memang selama ini masyarakat yang menyetor uang koin sangat jarang sekali,” ungkapnya. Bahkan, kata dia, pada hari-hari tertentu banyak permintaan uang koin namun yang kembali lagi ke bank dalam bentuk setoran sangat sedikit. “Antara jumlah yang dikeluarkan dan yang diterima bank jumlah uang koin sedikit sekali, tidak sesuai,” tandasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak perlu malu meyetorkan uang koin atau logam ke bank bank yang ada. “Kami di Bank Mandiri menerima kok setoran dalam bentuk koin, tapi syaratnya, uang itu mesti dirapikan dulu sesuai dengan nominalnya,” tutup Noviyanto.