Tidak Bisa Berenang, Tastra Tewas Tenggelam Saat Mancing Cumi | Bali Tribune
Diposting : 27 January 2021 03:46
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bali Tribune / TENGGELAM - Korban tewas tenggelam Gede Wayan Tastra alias Cukong saat dilarikan ke Puskesmas Gerokgak II.
balitribune.co.id | Singaraja - Nasib apes dialami Gede Wayan Tastra alias Cukong (37). Warga Banjar Dinas Goris Kemiri, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak ini meregang nyawa tenggelam saat memancing cumi-cumi di wilayah perairan Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Selasa (26/1) sekitar pukul 17.00 Wita. Tastra sempat mendapat pertolongan medis namun nyawanya tak dapat diselamatkan.
 
Nasib apes Tastra berawal saat bersama temannya, Putu Arimbawa (22) memancing cumi-cumi tanpa menggunakan perahu dan tanpa pelampung dilokasi agak ketengah dari daratan. Pada saat itu kebetulan kondisi air laut sedang surut. Tak lama berselang air kembali pasang dan makin meninggi. Korban dan saksi bermaksud kembali kedarat. Ditengah jalan korban tenggelam karena diduga tidak bisa berenang. Saksi Putu Arimbawa sempat menggendongnya menuju daratan namun terlepas karena ikut nyaris tenggelam.
 
Saksi Arimbawa kemudian meminta pertolongan ke nelayan setempat yang sedang memancing disekitar lokasi bernama Made Sarmayasa (43). Keduanya bergegas ke lokasi tenggelamnya korban dan melakukan evakuasi dengan menaikkan korban ke atas perahu yang sudah dalam kondisi lemas.
 
"Saya panik dan sempat melakukan pertolongan dengan menekan dada korban hingga keluar air di atas perahu saat melaju ke pinggir pantai," tutur Arimbawa. Sesampai didaratan korban dilarikan ke Puskesmas Gerokgak II dengan dibantu oleh warga setempat. 
 
Dikonfirmasi peristiwa itu, Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarajaya membenarkan. Menurutnya, upaya pertolongan medis kepada korban sempat dilakukan dengan cara memompa jantung oleh perawat dan dokter. Namun korban tetap tak sadarkan diri.
 
"Korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter dr Rima," jelas Iptu Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa.
 
Sumarjaya menandaskan, korban meninggal murni karena tenggelam, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
 
"Pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan dan menganggap peristiwa ini sebagai musibah," ucap Iptu Sumarajaya.