Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tidak Jera, Juliantara Dituntut 11 Tahun

Bali Tribune/ Juliantara bersama penasihat hukumnya di PN Denpasar
balitribune.co.id | Denpasar -  Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dewa Arya Lanang Raharja hanya membacakan beberapa poin surat tuntutannya, namun cukup membuat hati I Made Juliantara alias Gobler (42), remuk redam. Musababnya, pria yang pernah merasakan dinginnya lantai penjara itu dipastikan akan kembali menjalani hidup di tempat yang sama dalam waktu terbilang lama.
 
Di depan majelis hakim diketuai IGN Partha Bargawa, Senin (8/7), Jaksa Lanang menuntut terdakwa berupa pidana penjara selama 11 tahun penjara dan denda sebesar Rp 1 miliar dengan ketentuan apabila tidak membayar maka ditambah 4 bulan penjara.
 
"Menyatakan terdakwa I Made Juliantara telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman sebagaimana diatur Pasal 112 ayat (2) UU RI No.35/2009 tentang Narkotika," tegas Jaksa Lanang.
 
Menanggapi tuntutan ini, Juliantara melalui penasihat hukumnya Ida Bagus Made Tilem, dan Ni Putu Natalia Dewi, meminta keringanan hukuman kepada majelis hakim pada saat putusan nanti. "Yang Mulia, kami minta keringanan dengan pertimbangan terdakwa masih memiliki anak yang masil kecil dan terdakwa menjadi tulang punggung keluarga," kata Natalia Dewi.
 
Pembelaan lisan pihak terdakwa ini tidak menggoyahkan hati Jaksa Lanang yang menyatakan tetap pada tuntutannya. Namun demikian, pembelaan lisan tersebut akan menjadi pertimbangan majelis hakim dalam sidang putusan pada Senin (15/7) mendatang.
 
Dalam dakwaan JPU menyebutkan, perkara yang menjerat Juliantara berawal ketika dirinya berkenalan dengan Tendra Kristiadi saat masih berada di LP Kerobokan.
 
Kala itu, dia sering mendapat sabu gratis dari Kristiadi. Lambat laun, dia pun ketagihan dengan sensasi barang laknat itu. "Ketika terdakwa mendapat pembebasan bersyarat, terdakwa ingin mengonsumsi sabu, sehingga terdakwa menghubungi Kristiadi untuk memesan sabu 1 gram seharga Rp1.400.000," beber Jaksa Lanang.
 
Mulai saat itu Juliantara justru semakin terseret dalam dunia bisnis narkotik. Dia pun dipekerjakan oleh Kristiadi untuk mengambil dan mengantar paket sabu dengan upah Rp50 ribu per titik.
 
"Kristiadi pernah meminta tolong terdakwa mengambil paket sabu lagi dengan janji akan diberikan uang sebesar Rp6 juta, pada 23 Meret 2019, yang isinya adalah 5 paket sabu masing-masing 100 gram dan satu paket ekstasi sebanyak 100 butir," kata Jaksa Kejari Denpaasar ini.
 
Lebih lanjut Lanang menyebutkan, paket barang laknat yang diterima terdakwa itu kemudian dikirim lagi ke beberapa lokasi sesuai arahan Kristiadi. Dengan rincian, yakni sabu masing-masing seberat 50 gram di Jalan A. Yani dan Jalan Tunggul Ametung II, dan sabu seberat 100 gram dan 50 butir ekstasi dikirim ke  Jalan A. Yani Utara.
 
Lalu pada tanggal 24 Maret, Juliantara kembali mengirim paket sabu masing-masing 100 gram ke Jalan Moh Yamin VIII dan Jalan Moh Yamin IX. Kemudian pada tanggal 26 Maret, mengirim 10 butir ekstasi ke seputaran Jalan Gunung Saputan dan 5 butir ekstasi ke Jalan Nangka Selatan.
 
"Kemudian tanggal 28 Maret terdakwa kembali diminta mengirim paket ke beberapa anak buah Pak Damek dari Sidetapa Buleleng berupa sabu seberat 100 gram. Setelah terdakwa mengantar sabu tersebut, terdakwa meminta 1 dari 35 butir sisa ekstasi yang masih terdakwa simpan," beber Jaksa Lanang dalam dakwaannya.
 
Seperti ungkapan tak ada kejahatan yang sempurna, ulah terdakwa ini pun berhasil diendus pihak kepolisian. Setelah sekian banyak paket yang dikirim, akhirnya terdakwa ditangkap polisi pada tanggal 29 Meret 2019 sekitar pukul 20.00 Wita, di rumahnya yang beralamat di Jalan Gatsu 1A No.24 Lingkungan Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara. Saat itu aparat hanya mendapatkan 34 butir ekstasi dengan total berat 9,52 gram netto sisa dari yang telah dikirim terdakwa.
wartawan
Valdi S Ginta
Category

Lonjakan Wisatawan Nataru, ITDC  Siapkan Manajemen Risiko

balitribune.co.id | Mangupura - Menyambut lonjakan wisatawan pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, InJourney bersama InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan kesiapan menyeluruh melalui penguatan manajemen risiko dan kesiapan operasional serta pelayanan prima di tiga kawasan pariwisata yang dikelola, yakni The Nusa Dua, The Mandalika, dan The Golo Mori.

Baca Selengkapnya icon click

Kajari Edi Irasan: Kasus Perbekel Sudaji, On Proses

balitribune.co.id | Singaraja - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng Edi Irsan Kurniawan mengatakan kasus dugaan korupsi dana desa dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, dengan terlapor Perbekel I Made Ngurah Fajar Kurniawan, on proses. Kepastian itu ia sampaikan untuk merespon tudingan masyarakat yang menyebut kasus tersebut mandeg.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pariwisata Bali Sedang Hadapi Jeda Alami Tahunan Jelang Libur Nataru

balitribune.co.id | Mangupura - Dewan Pembina Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali, Gede Ricky Sukarta menerangkan gambaran umum okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di Bali menjelang libur akhir tahun. "Secara umum memang benar, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini kami melihat daily pick-up (angka pemesanan kamar yang masuk setiap hari) yang relatif lambat dibanding ekspektasi.

Baca Selengkapnya icon click

Mahakarya Bertema Alam Menggunakan Bahan Bekas Dipamerkan di Sudakara ArtSpace

balitribune.co.id | Denpasar - Seniman Bali asal Tejakula Kabupaten Buleleng, Nyoman Handi Yasa menghadirkan mahakarya seni yang unik dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas pakai. Seni lukis yang menggunakan media dari kayu bekas dan ranting bekas salah satu upaya sang seniman menjaga lingkungan alam Bali ini tetap bersih. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Praktisi dan Akademisi Buleleng Bedah KUHAP Baru

balitribune.co.id | Singaraja – Sejumlah praktisi hukum dan akademisi membedah pemberlakuan  Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan KUHAP Nasional yang akan berlaku mulai 2 Januari 2026. Dalam acara yang dikemas diskusi panel bertajuk Menilik KUHP dan KUHAP Baru digelar di Aula Kampus Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja, Jumat (19/12).

Baca Selengkapnya icon click

Kolaborasi Pansus TRAP dan Pemkab Tabanan Tegakkan Aturan, Fokus Sejahterakan Petani

balitribune.co.id | Denpasar - Panitia Khusus (Pansus) Tata Ruang, Perizinan, dan Aset (TRAP) DPRD Provinsi Bali menegaskan komitmennya menjaga kelestarian Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Subak Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, dari berbagai pelanggaran tata ruang dan aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan serta sistem irigasi tradisional Subak.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.