Tidak Terlalu Berpengaruh bagi Golkar Kadernya Lompat Pagar | Bali Tribune
Diposting : 19 August 2022 10:00
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara.

balitribune.co.id | Bangli - Salah satu kader Golkar Bangli I Gede Koyan Eka Putra telah mengundurkan diri dan kini berlabuh ke Partai Amanat Nasional (PAN). Hijrahnya mantan Plt Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Kintamani tersebut ke PAN tidak terlalu berpengrauh terhadap eksistensi Golkar Bangli.

Hal tersebut ditegaskan Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara, Kamis (18/8/2022). Kata Gusti Winuntara, mundurnya Gede Koyan selaku pengurus Golkar Bangli sejak tahun 2019 dan menurutnya itu adalah hak politik dari yang bersangkutan. Tentu pihaknya tidak bisa melarang karena hal tersebut merupakan pilihan politik dari yang bersangkutan. ”Bersangkutan tidak sampaikan alasan mundur dari kepengurusan Golkar Bangli, yang pasti pengunduran diri secara resmi dibuat dalam bentuk surat pernyataan bermeterai,” ujarnya.

Sebutnya, mundur dari kepengurusan bukan berati mundur sebagai kader Golkar, namun demikian pihaknya tidak permasalahkan pindahnya Gede Koyan ke PAN karena yang bersangkutan tidak lagi sebagai pengurus Golkar Bangli. ”Mungkin kalau di PAN tidak ada  seperti itu atau diterima saja, kami tidak permasalhkan, tapi  kalau mau masuk Golkar tentu kami pertanyakan surat pengunduran diri dari partai sebelumnya,” tegas Gusti Winuntara.

Disinggung apakah dengan hengkangnya mantan anggota DPRD Bangli dua klai periode ke PAN akan berpengaruh terhadap peraihan kursi Golkat pada Pileg 2024, secara diplomatis Gusti Winuntara mengungkapkan mundurnya Gede Koyan dari Golkar akan  justru berpengaruh terhadap pribadinya. “Satu orang memang sangat berate,  tapi kalau itu merupakan pilihan bersangkutan maka  bagi Golkar  yang bersangkutan bukan orang penting lagi,” jelasnya.

Di sisi lain Ketua DPD PAN Bangli I Gede Koyan Eka Putra mengungkapkan pengunduran dirinya dari Golkar merupakan keinginan sendiri, pasalnya pihaknya tidak merasa nyaman lagi di Golkar Bangli. “Saat kami mundur selaku pengurus Golkar bersama beberpa kader lainnya, pengunduran diri lebih pada ketidaknyamanan berada di bawah partai berlambang beringin,” ungkapnya.

Disinggung masalah target yang dicangakan Ketua DPW PAN Bali, yakni setiap kabupaten/kota minimal bisa meraih 1 kursi, menurut Gede Koyan dalam dunia politik, setiap partai politik punya keinginan seperti itu dan merupakan hal yang lumrah. Untuk merealisasikan target tersebut tentu harus dibarengi dengan kerja keras. “Tentu kami harus kerja keras, apalagi selama ini PAN belum begitu mengakar di masyarakat khususnya di Kabupaten Bangli, ini tentu jadi sebuah tangtangan bagi kami,” ungkap Gede Koyan.

Di samping itu pria yang sudah malang melintang di dunia politik ini menambahakn dengan melihat system pemilu yang berlaku, maka tokoh atau kader yang diajukan sebagai calon adalah orang yang memang milki kredibilitas yang bagus.

Mantan anggota DPRD Bangli dua kali periode ini menambahkan, untuk kepengurusan di tatanan tingkat kecamatan telah terisi. Dia mengaku sejauh ini belum ada kader Golkar yang masuk di struktur kepengurusan PAN Bangli. “Kalau dari Golkar belum ada tapi kalau kader dari partai lain sudah ada yang merapat di PAN Bangli,” ujar Gede Koyan.