Semarapura, Bali Tribune
I Nyoman Rai Nanda Suwirta (7), anak ketiga Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, diboyong perawat dan Dokter RSU Klungkung, Senin (28/3), untuk dirawat ruang rawat inap Papiliun VIP RSU Klungkung, Ruang Mahotama 301, RSU Klungkung. Trombositnya merosot tajam karena terserang penyakit Demam Berdarah (DB). Sebelumnya, 2 anak Bupati Suwirta yang lain juga telah dirawat terlebih dahulu di ruang VIP RSU Klungkung.
Bupati Suwirta yang ditemui saat menunggui putra-putrinya diopname tersebut dengan mimik sedih, menyatakan bahwa anak-anaknya mengalami DB. Sebelumnya anak ketiga mengalami badan panas I Nyoman Rai Nanda Suwirta (7) kemudian disusul anak pertama Ni Putu Maetri Megantari (18) yang sedang kuliah Akuntasi di UNUD. Lalu disusul anak kedua Ni Made Ayu Ratna Ginanti (13). Diakuinya, ketiga anaknya tersebut sempat mendapat perawatan selama beberapa hari di rumah jabatan karena belum diketahui penyakit yang diderita.
”Minggu (27/3) sekitar jam 15.00 anak pertama masuk rumah sakit. Karena trombosit turun sampai 125. Malamnya jam 24.00 anak kedua menyusul masuk RS karena trombosit di bawah normal 144. Senin (28/3) jam 13.00 anak ketiga yang masuk rumah sakit. Anak pertama demam sejak dua hari lalu. Anak ketiga sejak empat hari lalu. Ketiganya diajak masuk RS dirawat di ruang bersama sama di salah satu ruangan Mahotama 301 ini,” ujar Bupati Suwirta.
Menurutnya, di sekitar rumah jabatan, ada rumah dengan kondisi sanitasi dan selokan yang sepertinya tidak terawat. Ada selokan di barat rumah dinas sering ada air tergenang. “Sudah kita perintahkan Dinas PU untuk cek saluran tersebut dan diusahakan bisa lancar aliran airnya,” tegasnya. Ia mengimbau agar lebih gencarkan PSN. Dirinya minta agar perbekel mangalokasikan penanganan masalah lingkungan di desa mereka masing-masing.
Sementara itu, menurut Dirut RSU Klungkung dr Nyoman Kusuma, dari data diketahui ada 12 pasien DB berasal dari jalan Antosari dekat rumah jabatan Bupati. Dua di antaranya dirawat di ICU sudah dipindahkan 1 ke ruang perawatan. Dr Nyoman Kusuma menyebutkan penyakit DB ini merupakan siklus tahunan. “Sekitar 39 pasien dirawat di RSU Klungkung untuk bulan ini. Dari awal 120 kasus. Sudah kita gunakan bed cadangan tiga untuk menangani membludaknya pasien yang kekurangan tempat tidur. Tidak ada tidur di lorong. Siklus tahunan April sampai Mei. Jumlah ini masih biasa belum melonjak,” tuturnya.