Tiga Bangunan Palinggih Ambrol Akibat Cuaca Buruk | Bali Tribune
Diposting : 27 December 2017 18:14
I Made Darna - Bali Tribune
BPBD
BANGUNAN PALINGGIH AMBLAS - Sebuah bangunan palinggih amblas ke sungai di Banjar Uma Alas, Jalan Uma Alas 1, Desa Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Senin (25/12).

BALI TRIBUNE - Hujan deras yang terus menguyur wilayah Kabuoaten Badung secara merata berdampak pada pohon tumbang dan tanah longsor diberbagai wilayah. Bahkan ada beberapa bangunan pura atau pelinggih yang ambrol akibat bencana ini. 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (B{BD) Badung, tiga bencana tersebut, diantaranya tergerusnya senderan berikut tembok rumah warga Banjar Uma Alas, Jalan Uma Alas 1, Desa Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Senin (25/12). Akibatnya satu bangunan palinggih milik Ketut Redeg, 75, amblas ke sungai. Tercatat panjang tanah milik Redeg yang tergerus sepanjang 25 meter, tinggi lima meter, dan lebar tujuh meter. Akibat kejadian itu, diperkirakan pemilik menderita kerugian mencapai Rp 200 juta.
 
Minggu (24/12), sehari sebelumnya, tembok panyengker juga roboh menimpa palinggih di Banjar Pemaron, Desa Munggu , Mengwi. Robohnya tembok panyengker setinggi dua meter dengan panjang 14 meter tersebut membuat sebuah palinggih taksu rusak. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 30 juta.
 
Pada hari yang sama sebatang pohon durian tumbang di Jalan Ciung Wanara, Banjar Brahmana, Desa Sangeh, Abiansemal dan lagi-lagi menyebabkan palinggih rusak. Pohon setinggi tujuh meter dengan lingkar batang sekitar 50 cm tersebut menimpa pura milik warga, Ida Bagus Kerta. Akibatnya, palinggih Pasimpangan Dalem Ped dan tembok penyengker rusak. Kerugian sekitar Rp 10 juta.
 
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr. Ni Nyoman Ermy Setiari, seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung yang dikonfirmasi, Selasa (26/12), membenarkan kejadian tersebut. Diakui hujan lebat dan angin kencang membuat sejumlah titik di Kabupaten Badung tertimpa bencana. Beruntung kata dia dari rentetan bencana yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
 
“Semua kejadian sudah langsung kita atensi, dengan langsung mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi kejadian,” ujarnya.

Mengingat cuaca masih cukup ekstrim, dr Ermy mengimbau masyarakat agar lebih waspada. Ia pun meminta masyarakat mengindari daerah-daerah yang berpotensi menimbulkan bencana seperti tebing dan pohon-pohon besar. "Kami mengimbau warga agar tetap waspada dan berhati-hati mengingat intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang," kata dr Ermy.