Tiga Siswi Raih Nilai Tertinggi UN Se-Bali | Bali Tribune
Diposting : 10 June 2016 15:45
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
UN
Kadek Maydi Cahyani

Denpasar, Bali Tribune

Menjadi kebanggan tersendiri bagi SMPN 8 Denpasar setelah empat siswanya berhasil memperoleh nilai tertinggi UN se-Bali. Bahkan pada posisi rangking I, diraih tiga siswanya sekaligus dengan perolehan nilai yang sama yakni 392,0.

Ketiga siswi dengan nilai kembar ini antara lain Ni Kadek Andiniswari, Kadek Maydi Cahyani dan AA Istri Nanda Pramesthi Cahyani. Salah satu siswa yang berhasil ditemui Kamis (9/8), mengaku kaget ketika mengetahui dirinya berada di posisi teratas.

Gadis kelahiran Denpasar 26 Mei 2001 yang akrab disapa Maydi inipun, bersyukur karena perjuangannya selama ini membuahkan hasil. Selain belajar keras, menurutnya doa restu orangtua juga berperan penting dalam setiap keberhasilan yang diraihnya.

Sejak duduk di kelas I hingga kelas VI di SDN 4 Sanur, Maydi termasuk langganan tiga besar. Anak semata wayang pasutri I Nyoman Mana dan Ni Wayan Mekariasih inipun memperoleh nilai UN tertinggi satu sekolah.

Namun ia gagal masuk ke sekolah yang diidamkannya, SMPN 1 Denpasar. “Dapat nilai tertinggi di sekolah, ternyata gak cukup untuk masuk ke SMPN 1 Denpasar. Padahal waktu itu saya sangat berharap, ternyata Tuhan berkehendak lain. Saya diterima di SMPN 8 Denpasar,” ujarnya.

Selama menempuh pendidikan di SMPN 8 Denpasar, Maydi kembali menorehkan prestasi. Selalu langganan pada posisi juara umum. Maydi pun secara otomatis mendapatkan free pass alias tiket gratis masuk ke SMAN 1 Denpasar. Namun tiket gratis tersebut rasanya tidak akan dipakai, sebab dirinya ingin mengenyam pendidikan di SMAN 4 Denpasar. “Dari kelas 1 SMP saya sudah idamkan mau sekolah di SMAN 4 Denpasar. Makanya semangat belajar biar bisa terwujud,” jelas warga Banjar Panti Sanur, Kelurahan Sanur, Denpasar Selatan (Densel) ini.

Untuk menghadapi UN, Maydi mengatakan lebih fokus dan maksimal belajar sebulan sebelum UN. Selain belajar sendiri, Maydi juga ikut les di bimbingan belajar, privat di rumah, bimbel di sekolah dan khusus les bahasa Inggris di EF.

Ditambahkan Mekariasih, putrinya ini memang semangat dalam belajar, sehingga dirinya selaku orangtua selalu mendukung dari segi finansial. “Pokoknya jangan pikir biaya, Maydi fokus saja belajar,” ungkapnya.

Semasa kecil, ibunya juga memberi motivasi kepada anaknya supaya menjadi orang pintar dikemudian hari. “Dulu kalau gak mau belajar membaca, dia saya suruh diam di lampu stopan sana. Karena takut, akhirnya dia mau belajar sampai sekarang,” jelasnya yang sangat bangga mempunyai anak yang berprestasi. Mekariasih berpesan supaya Maydi tetap semangat karena perjuangan masih panjang.