BALI TRIBUNE - Tiga wilayah Bangli, yakni Desa Suter, Abang Batudingding, Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, masuk zonasi rawan bencana (KRB) I Gunung Agung. Untuk itu warga yang tinggal di tiga zone itu harus diungsikan. Bahkan jika erupsi terjadi tidak menutup kemungkinan terjadi perluasan hingga ke wilayah Kecamatan Tembuku, seperti Desa Peninjoan, Bangbang.
Hal tersebut diungakapkan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, usai usai rapat koordinasi dengan Kepala Desa se Kabupaten Bangli, Minggu (24/9). Kata Sedana Arta, warga yang masuk di KRB I sudah mulai mengungsi, bersama dengan warga Karangasem yang tersebar di beberapa titik. Justru yang terjadi saat ini bertolak belakang, yakni wilayah yang masuk dampak perluasan justru kini menjadi lokasi pengungsian. "Desa Peninjoan dan Bangbang juga masuk dampak perluasan, namun warga banyak yang mengungsi di wilayah ini. Kami sudah arahkan untuk pengungsi bisa pindah ke lokasi lain salah satu di kota Bangli,” jelasnya.
Pihaknya juga telah melaksanakan rapat koordinasi dengan Kepala Desa se-Kabupaten Bangli, agar melakukan pemanatuan di daerah masing-masing. "Kepala desa yang wilayahnya masuk KRB kami harap bisa mengarahkan warga untuk mengungsi, karena banyak warga yang memilih menetap," ungkapnya. Wabup Sedana Arta mengatakan untuk penanganan warga yang menggungsi, selain BPBD dan Dinas Sosial, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibagi untuk mengkoordinir pengungsi yang tersebar di seluruh kecamatan. OPD dibagi di masing-masing lokasi, mendapat tugas untuk melakukan pendataan jumlah pengungsi dan kebutuhan pengungsi, serta bertanggung jawab dalam pembagian logistik.
Kasi Kedaruratan BPBD Bangli Ketut Agus Sutapa menambahkan, untuk mempermudah dalam penanganan, pengungsi rencana akan difokuskan di empat titik. Lokasi yang dipilih tentu dekat dengan pelayanan kesehatan dan tempatnya layak Untuk 4 sentra pengungsian yang akan rencanaya digunakan yakni Gor Kintamani, Gedung Sekolah Internasional di Kelurahan Kubu, Bangli, Gor di Desa Taman Bali, Bangli, serta SKB Kayuambua, Kecamatan Susut Bangli. Jumlah pengungsi yang sudah terdata sebanyak 3735 jiwa tersebar di empat kecamatan. Dia meminta warga yang berada di wilayah KRB III maupun masyarakat secara umum untuk mematuhi intruksi dari pemerintah. Pasalnya banyak warga yang berada di lokasi rawan meninggalkan posko pengungsian untuk kembali ke kampung.
Kepala Dinas Sosial I Nengah Sukarta mengatakan logistik dari Pemkab Bangli sudah disalurkan, termasuk logistik dari Posko induk di Tanah Ampo, Karangasem berupa beras 4 ton, juga sudah disalurkan. "Selama tiga hari ke depan logistik masih mencukupi. Kami juga masih mengamprah beras sekitar 15 ton,” jelasnya.