balitribune.co.id | Denpasar – Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Kabar Toleransi FH UNUD dengan riset berjudul “Resolusi Konflik Intoleransi Beragama Berdasarkan Makna Geguritan Sucita muah Subudhi untuk Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Plural” lolos ke tingkat Nasional bersama 38 Tim PKM di lingkungan UNUD.
Tim PKM-RSH Kabar Toleransi beranggotakan Firmansyah Krisna Maulana (Angkatan 2022), Ijeng Mas Juniari Gama (Angkatan 2022), I Kadek Adi Dwipayana (Angkatan 2022), Regina Syefi Rere (2022), dan A.A. Gde Pradnya Nugraha Iswamana (Angkatan 2021) dengan dosen pendamping Bima Kumara Dwi Atmaja, S.H, M.H. telah melakukan penelitian mulai Juni 2023.
Riset yang dilakukan bertujuan untuk mencari makna dan korelasinya dengan budaya toleransi di masyarakat Bali, memaparkan peran Geguritan Sucita muah Subudhi dalam membangun budaya toleransi umat beragama, dan memaknai Geguritan Sucita Muah Subudhi dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat plural sebagai bentuk resolusi atas konflik intoleransi umat beragama di Indonesia.
Geguritan Sucita muah Subudhi memiliki potensi dalam meresolusi konflik intoleransi beragama dikarenakan sarat akan nilai keselarasan, keharmonisan, dan keseimbangan antar pemeluk agama, kemudian etika dan tanggung jawab untuk saling menghargai dan menghormati, paham inklusivisme dalam relasi umat beragama, serta aktualisasi nilai toleransi beragama masyarakat Bali.
Tim PKM-RSH Kabar Toleransi juga berharap, melalui riset ini dapat menjadi pedoman dan masukan dalam meresolusi konflik intoleransi umat beragama melalui penguatan kearifan lokal.