balitribune.co.id | Amlapura - Memasuki hari keempat, Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, Bakamla, Sat Polairud Polda Bali, TNI dan potensi SAR lainnya, Selasa (2/7) masih terus melakukan pencarian terhadap korban I Made Sulandri, seorang nelayan asal Banjar Dinas Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, yang hilang karena terjatuh dari perahu saat menangkap ikan di Perairan Bunutan, beberapa hari lalu.
Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, menyampaikan untuk pencarian hari keempat tersebut, Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di sekitar perairan dekat perahu jukung korban ditemukan, diperluas hingga mencapai 16 mil laut.
"Untuk pencarian kita menurunkan sebanyak 1 unit RIB dengan beberapa personel gabungan. Jadi penyisiran dilakukan hingga sejauh 16 mil laut," ujarnya.
Untuk pencarian kali ini pihaknya masih terkendala kondisi cuaca di tengah perairan yang kurang bersahabat, dimana kondisi cuaca berawan dengan arus kuat menuju selatan dengan kecepatan angin 8 knot dan tinggi gelombang berkisar antara 1 hingga 1,3 meter.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban diketahui berangkat melaut bersama nelayan lainnya ke Perairan Bunutan pada Sabtu lalu sekitar pukul 04.00 Wita. Seperti biasa, korban akan menangkap ikan di spot yang telah ditentukan yakni di rumpon-rumpon atau rumah ikan yang dibuat nelayan Desa Bunutan.
Namun beberapa jam kemudian, yakni pada sekitar pukuk 06.00 Wita, jukung korban ditemukan mengapung terombang-ambing tanpa awak oleh nelayan lainnya yang melintas di lokasi korban menangkap ikan. Lanjut jukung tersebut ditarik ke darat dan informasi kejadian hilangnya korban dilaporkan ke Babin, Kepala Dusun dan nelayan lainnya.
Usai menerima laporan tersebut, sejumlah nelayan langsung turun melakukan pencarian di sekitar lokasi ditemukannya jukung korban, sebelum kemudian Tim SAR gabungan tiba di lokasi untuk melakukan pencarian dan penyisiran.
Sementara itu hingga hari keempat ini korban belum berhasil ditemukan, dan pencarian akan dilanjutkan pada Rabu (3/7).