Tindaklanjuti Program Kerja KSPAN, Yayasan Bali Childrens Project Lakukan Pembelajaran Online | Bali Tribune
Diposting : 15 April 2020 20:59
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune / PROJECT - Kegiatan pertemuan Yayasan Bali Childrens Project di salah sekolah sebelum pandemi Covid 19.

balitribune.co.id | Denpasar - Keberadaan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) yang merupakan bagian dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali sejauh ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Apalagi berbagai kelompok yang berafiliasi dengan KPA banyak yang mendorong program kerja KPA Bali seiring dengan tujuan yang diinginkan. 

Menurut Pengelola Program KSPAN yang ada di KPA Provinsi Bali, Putu Padma menyampaikan, saat ini hampir seluruh sekolah yang ada di Bali memiliki program KSPAN. 

"Keaktifan mereka didukung dinas pendidikan yang ada di kabupaten/kota, bahkan mereka aktif di sosial media," sebut Putu Padma yang dihubungi melalui selulernya, Rabu (15/4). 

Selama ini dijelaskan Putu Padma perjalanan KSPAN di Bali sesuai dengan apa yang diharapkan, baik itu melalui pembinaan ataupun kegiatan lainnya. 

"Salah satu komunitas yang membantu tersosialisasinya program KSPAN yaitu dengan hadirnya Bali Children Project," ungkap Putu Padma.

Seperti diketahui Yayasan Bali Childrens Project (BCP)merupakan Non Goverment Organisation (NGO) yang berpusat di luar negeri bergerak dalam kegiatan sosial.

Apa yang dilakukan BCP merupakan penguatan program yang selama ini telah dilakukan. Memang salah satu bagian programnya yaitu pendidikan yang selama ini mengarah pada KSPAN. Biasanya sebelum adanya pandemi Covid 19, BCP secara rutin berkunjung ke sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi. Namun dengan adanya pandemi Covid 19, akhirnya pengurus memutuskan untuk tetap menjalankan program tetapi melalui pembelajaran online sesuai dengan apa yang menjadi arahan pemerintah.

"Agar program tetap berjalan kami melukan edukasi bagaimana memutus rantai pandemi Covid 19, tapi juga tetap disisipi program KSPAN," sebut Opy Sulaiman selaku Program Manager Sex Education Yayasan Bali Childrens Project.

Dikatakan Opy, dengan adanya pandemi Covid 19 ini, program yang sudah dirancang sejak tahun lalu otomatis harus berubah, tapi bagaimana program harus tetap dijalankan. 

"Untuk itulah lantas kami putuskan pembelajaran secara online, karena ini merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap donatur yang ada," tuturnya. 

Saat ini menurut Opy, dirinya bergabung di sekitar dua ratus lebih group WA di seluruh sekolah yang ada di Bali sejak beberapa tahun lalu. Apalagi target dari yayasan sendiri mesti ada 65 sekolah, jadi hingga kini sekitar dua ratusan sekolah yang bergabung. 

"Dengan adanya pandemi Covid 19, kita ndak boleh berhenti, karena kita juga punya target untuk memunculkan fasilitator-fasilitator baru," imbuhnya. 

Opy juga mengakui BCP dan KSPAN menyikapi kondisi yang terjadi tidak bisa egois, tapi harus tanggap. Lantaran itulah dalam setiap sesi pertemuan selain menyampaikan program KSPAN juga dibarengi dengan tanggap Covid 19. 

"Ini bentuk kepedulian kita untuk tetap tanggap Covid 19, selain edukasi AIDS/HIV," tutupnya.