Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tinggal di Rumah Reot, Dua Lansia Bersaudara Alami Kebutaan

kesehatan
Ni Nyoman Tunjung dan Ni Ketut Jempiring di dalam kamar tidurnya.

BALI TRIBUNE - Dalam usianya sudah lanjut, dua bersudara yakni Ni Nyoman Tunjung (60) dan Ni Ketut Jempiring (59) sama-sama tidak bisa beraktivitas lagi karena tidak bisa melihat. Lebih memilukan lagi, lansia asal Banjar Pulesari Kawan, Desa Peninjoan, Kecataman Tembuku dalam keseharian tinggal di rumah yang sudah reot, bocor di sana-sini. Tunjung dan Jempiring pun harus mengandalkan keponakannya, I Kadek Astawa dan Ni Kadek Tami yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan.

Ditemui di rumahnya ,Tunjung dan Jempiring  nampak hanya terdiam di dalam kamar   yang mana dapur dan tempat tidur menjadi satu.Lantai rumah beralaskan tanah. Untuk beristirahat tidur ,keduanya tidur di atas dipan yang hanya beralaskan tikar plastik. Lebih miris lagi dingding bangunan rumah hanya menggunakan bedeg (bambu yang dianyam). 

Ketut Jempiring mengaku sudah tidak bisa melihat sejak kecil, bahkan bola matanya sudah pecah. Sementara Nyoman Tunjung penglihatannya bermasalah sejak 10 tahun lalu. “Awalnya sakit mata biasa namun karena tidak diobati terus bertambah parah dan akhirnya tidak bisa melihat,”ujar Tunjung, Kamis (14/12).

Sambil memijat-mijat bahunya, Tunjung mengaku untuk  kebutuhan makan termasuk urusan mandi diambil oleh keponakannya.

Sementara Ni Kadek Tami mengatakan karena sudah terbiasa dan hapal dengan keadaan rumah, Tunjung dan Jempiring bisa berjalan sendiri tanpa harus dipapah. Namun ketika mau ke  kamar mandi baru dipapah karena kondisi lantai licin. “Untuk makan dan mencuci pakaian saya kerjakan,“ jelasnya.

 Di balik penderitaan Tunjung dan Jempiring, kondisi perekonomian Ni Kadek Tami sendiri juga bisa dibilang serba kekurangan. Untuk tempat tinggal juga memperoleh bantuan bedah rumah. Di sisi lain, masih ada satu lansia yang ada di pekarangan tersebut yakni Putu Kemek (76). Kemek pun tidak memiliki anak, sehingga di hari tua tidak ada yang merawat.

Putu Kemek pun menempati rumah yang tidak jauh berbeda dari rumah yang ditempati Nyoman Tunjung. Kepala Lingkungan Banjar Pulesari Kawan I Wayan Kardiasa mengatakan, Ketut Jempiring, Nyoman Tunjung dan Putu Kemek tercatat dalam satu kartu keluarga. Dimana mereka sudah memperoleh bantuan beras miskin (raskin) serta jaminan kesehatan. "Biasa raskin ditebus oleh keponakan Kadek Astawa, dan beras tersebut dimasak untuk kebutuhan Nyoman Tunjung dan saudara” jelas Kardiasa.

wartawan
Agung Samudra
Category

Terlibat Hutang, Kandel Mundur dari Anggota DPRD Gianyar

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah lama tersangkut masalah hutang hingga jarang ngantor, Anggota DPRD Gianyar  I Nyoman Kandel pilih mengundurkan diri. Tidak hanya itu, Kandel juga mundur sebagai Ketua PAC PDIP Gianyar. Surat pengunduran diri ini sudah disampaikan ke DPC PDIP Gianyar pun kini sudah diteruskan ke DPP melalui DPD PDIP Bali.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Pelajar Korban Persekusi, Ditelanjangi dan Dipaksa Onani

balitribune.co.id | Denpasar - Direktorat Reskrimum Polda Bali menetapkan tujuh orang tersangka kasus kekerasan seksual atau persekusi terhadap tiga pelajar berinisial AMS (15), KMG (17) dan ERM (17) di depan rumah kontrakan, Jalan Diponegoro Gang Merta Yoga Denpasar, Selasa (18/3) sekitar pukul 01.00 Wita. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Akan Dibentuk Tim Gabungan, Respon Konkret Pemprov Bali Menuju Pariwisata Berkualitas

balitribune.co.id | Denpasar - Saat pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Bali, Parlindungan, Selasa (6/5) di Denpasar, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan akan membentuk tim gabungan guna meminimalisir keberadaan turis bermasalah alias nakal di Pulau Dewata. Tim ini akan melibatkan unsur Kantor Imigrasi, Satpol PP, dan Pecalang.

Baca Selengkapnya icon click

Dewan Badung Dorong Pemberian Insentif untuk Pecalang

balitribune.co.id | Mangupura - Kalangan DPRD Badung mendorong agar pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap pecalang. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif kepada para pecalang. Pasalnya, pecalang sebagai pengamanan wilayah Desa Adat di Bali dengan konsep "ngayah" memiliki peranan yang sangat penting. Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Badung  I Made Ponda Wirawan, Rabu (7/5).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.