balitribune.co.id | Denpasar – STIKOM Bali akan segera beralih status dari Sekolah Tinggi ke Institut. Peningkatan status itu tinggal menunggu penetapan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti RI. Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, seharusnya keputusan penetapan itu diberikan berbarengan dengan Wisuda XXIV STIKOM Bali pada Sabtu, 27 April 2019.
“Seharusnya hari ini (penetapan Institut) diberikan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti. Mungkin dalam minggu-minggu ini sudah selesai,” jelas Dadang Hermawan di Nusa Dua, Sabtu, 27 April 2019.
Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti – induk STIKOM Bali – Prof. Dr. I Made Bandem, MA menambahakan, berdasarkan hasil lacakannya, berkas permohonan perubahan status dari sekolah tinggi menjadi institut itu sudah sampai di Biro Hukum Kementerian Ristek Dikti.
“Secara prosedural memang begitu, dari sisi hukum selesai barulah ditandatangani oleh Pak Menteri. Jadi, kita tunggu saja dalam waktu satu atau dua bulan ke depan, mudah-mudahan sudah keluar,” kata Prof. Bandem.
Dengan peningkatan status yang segera akan diterima STIKOM Bali, secara otomatis akan berubah nomenklatur menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali.
Menanggapi hal itu, Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Prof dr Ali Ghufron Mukti, M.Sc. Ph.D berjanji akan segera mengeceknya dan medorong supaya cepat keluar.
“Setahu saya, prosesnya sudah sampai di Biro Hukum, Tapi kembali dari sini, saya akan cek lagi dan mendorong supaya cepat keluar,” kata Prof. Ali Ghufron Mukti di Nusa Dua, usai wisudah ini.
Sebelumnya, ketika memberikan sambutan dalam wisuda ini, Kepala LLDikti Wilayah VIII Bali Nusra Prof I Nengah Dasi Astawa berharap dalam waktu dua bulan ke depan, STIKOM Bali sudah berubah status secara resmi menjadi institut.
“Saat ini semua prodi di STIKOM Bali terakreditasi B, setelah menjadi institut, saya harapa STIKOK Bali segera mengajukan akreditasi untuk lembaga,” pungkas prof. Dasi Astawa. (*)