Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tinggi Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Badung

Pemberdayaan
Ilustrasi Kekerasan Perempuan dan anak.

BALI TRIBUNE - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak makin meningkat di wilayah hukum Kabuoaten Badung. Persoalan inipun menjadi atensi khusus Pemkab Badung.
Salah satu kasus teranyar adanya penemuan bayi di sebuah tempat sampah di Pasar Desa Buduk.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Badung mencatatat di awal tahun 2017 saja sudah ada enam kasus yang menimpa perempuan dan anak di wilayah Badung.
Berdasarkan data yang dihimpun, kasus kekerasan di Kabupaten Badung pada tahun 2014 ada 67 kasus, 2015 menurun menjadi 60 kasus, 2016 naik menjadi 74, dan 2017 kembali menurun menjadi 44. Sementara, pada tahun 2018 hingga 27 Februari tercatat enam kasus. Kasus kekerasan dominan menimpa perempuan dan anak.

Seperti pada tahun 2017 lalu, dari 44 kasus, korbannya 15 perempuan dan 29 anak. Sementara, pada 2018, korbannya dua perempuan, satu laki-laki, dan lima anak.

Kadis P2KBP3A Kabupaten Badung, Putu Rianingsih, Selasa (27/2) menyatakan, pihaknya selama ini sudah berusaha menyosialisasikan pencegahan kekerasan perempuan dan anak. Namun demikian, kasus kekerasan masih terjadi, meski jumlahnya fluktuatif.

Di samping itu, pihaknya tak hanya menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berasal dari Badung, namun juga penduduk pendatang yang tinggal di Badung. “Kami tak hanya kasus masyarakat Badung, tapi juga bisa penduduk pendatang yang tinggal di Badung, karena penduduk banyak dan heterogen. Semakin padat penduduk itu, jumlah kasus makin banyak,” ujarnya.

Sebagian besar kasus kekerasan dipicu permasalahan sosial. Namun yang menjadi korbannya kebanyakan adalah perempuan dan anak. “Penyebab kekerasan kebanyakan dipicu permasalahan sosial, tapi korbannya kebanyakan perempuan dan anak,” kata Rianingsih.

Disinggung kasus dugaan pembunuhan tiga anak oleh ibunya asal Banjar Sandakan, Petang, Rianingsih mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Ia pun berharap kasus serupa tidak terulang kembali. “Kejadian itu sangat kami sayangkan, kami harap kejadian-kejadian seperti itu tidak terulang kembali,” jelasnya.

Ia pun menyarankan kalau terjadi kisruh rumah tangga agar diselesaikan secara baik-baik. Ia bahkan menganjurkan agar konsultasi ke pusat pelayan keluarga (Puspaga). Pasalnya, di Puspaga sudah ada tenaga psikolog yang melakukan pelayanan dan membantu mencari jalan keluar. Kalau sudah terjadi kekerasan, ada pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak (P2TP2A).

“Cuma masalahnya walaupun sudah melakukan sosialisasi dan penanganan, masih saja ada kasus kekerasan,” pungkasnya.

wartawan
I Made Darna
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Nyonya Mas Parwata Saksikan Kecantikan Wastra Lokal di Bali Fashion Parade 2025

balitribune.co.id | ​Amlapura - Ketua Dekranasda Kabupaten Karangasem, Nyonya Mas Parwata, menunjukkan dukungan penuhnya terhadap pengrajin lokal dengan hadir di Bali Fashion Parade (BFP) 2025 di Denpasar, Sabtu (30/8). Acara ini menjadi panggung bagi wastra tradisional untuk bersinar, membuktikan bahwa produk lokal memiliki potensi besar di kancah internasional.

Baca Selengkapnya icon click

Astra Motor Bali Hadirkan Kreativitas di Custom War 2025 dengan Honda Greatest Motorcycle

balitribune.co.id | Denpasar – Astra Motor Bali kembali hadir meramaikan ajang kreatif NK13 Custom War 2025 yang berlangsung pada 29–30 Agustus 2025 di Taman Festival Bali. Event dua tahunan ini menjadi wadah ekspresi kreativitas para pecinta otomotif, dan tahun ini Honda tampil dengan konsep Honda Greatest Motorcycle yang menghadirkan hiburan sekaligus beragam program menarik bagi pengunjung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.