Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tinggi, Potensi Kebakaran Lahan di Jembrana

TERBAKAR - Petugas pemadam berusaha memutus lidah api pada kebakaran lahan tegalan seluas 4,8 hektare di Rangdu, Desa Pohsanten, Mendoyo pada Jumat siang.

BALI TRIBUNE - Musim kemarau berkepanjangan yang telah terjadi sejak beberapa bulan belakangan ini, yang menyebabkan kekeringan menjadi atensi petugas pemadam kebakaran di Jembrana karena berpotensi mengakibatkan kebakaran lahan. Bahkan, kejadian kebakaran hingga bulan Oktober ini saja sudah melampaui total kejadian kebakaran tahun 2017 lalu. Teranyar kebakaran lahan kembali terjadi di Jembrana Jumat (26/10) siang. Kebakaran lahan kebun warga seluas 4,8 hektare di Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Mendoyo ini diketahui sekitar pukul 12.00 Wita. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Kabupaten Jembrana, I Putu Pranajaya dikonfirmasi Jumat kemarin mengatakan, kebakaran lahan tersebut terjadi pada tegalan milik Ni Nyoman Muliati (63) warga Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Mendoyo. “Dari lahan seluas 4,8 hektare tersebut, sekitar 2 hektare yang sudah terbakar dan kami padamkan,” ujarnya. Diduga penyebab kebakaran lahan yang kondisinya gersang tersebut, menurutnya akibat putung rokok yang dibuang sembarangan dan masih menyala. “Kemungkinan ada yang buang puntung rokok di lokasi yang menyulut ilalang dan semak perdu di lahan itu yang kering, akhirnya api tertiup angin dan menjalar. Seluruh tanamannya juga terbakar,” jelasnya.  Pihaknya mengaku sempat kesulitan untuk mengakses lokasi lahan yang ditanami  pohon jati, kakao, kelapa dan pisang yang terbakar tersebut.  “Akses jalan ke lahan itu sulit, kami buka jalan sendiri agar mobil bisa masuk. Kami harus beberapa kali menyambung selang karena luas. Medannya juga curam dan tidak ada sumber air sehingga harus mengambil air dihydrant di Kota Negara,” jelasnya. Dua regu pemadam yang diterjunkan ke lokasi juga harus memadamkan api secara manual dengan memukul sisi areal lahan yang terbakar  untuk memutus lidah api sehingga kebakaran tidak menjalar dan meluas. “Pemadaman lebih dari 3 jam dengan menurunkan 4 armada dan menghabiskan 10 tanki air,” sebutnya. Berdasarkan catatan, kata dia, kebakaran tersebut merupakan kebaran yang kelima kalinya pada bulan Oktober ini. Bahkan selama sebulan ini sudah terjadi 4 kali kebakaran lahan. “Ini kejadian kelima dan didominasi oleh kebakaran lahan milik warga,” jelasnya. Sedangkan selama 10 bulan terkahir sudah ada 25 kali musibah kebakaran yang ditangani pihaknya. Jumlah ini menurutnya meningkat dari angka kebakaran tahun 2017 yang hanya 23 kejadian. “Tahun ini meningkat. Ini baru 8 bulan sudah 25 kejadian. Tahun lalu satu tahun sebanyak 23 kebakaran yang kami tangani, Kejadiannya sama, selain kebakaran bangunan juga ada kebakaran lahan, ada juga kebakaran TPS, TPA dan kebakaran kendaraan” paparnya.  Sebagian besar kondisi lahan di Jembrana saat ini diakuinya mengering termasuk kawasan hutan. Kondisi lahan baik sawah atau tegalan belakangan ini memang mengering karena kemarau panjang. Kawasan hutan seperti yang ada diwilayah Bali Barat juga tandus. Selain itu pihaknya selalu mengimbau masyarakat agar tidak lalai serta tidak membuang putung rokok, dupa yang masih menyala atau benda-benda mudah terbakar di sembarang tempat termasuk di persawahan, tegalan atau saat saat melintas di kawasan hutan. Pihaknya kini juga sudah berkoordinasi dengan instansi lain terkait antisipasi kebakaran lahan ini. “Kami memang sekarang ini juga siaga untuk atensi kebakaran lahan ini,” imbuhnya.

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.