
balitribune.co.id | Denpasar - Nuanu terhadap lingkungan menjadi fondasi utama, dengan menjaga 70% lahannya sebagai ruang hijau dan kebijakan tanpa penebangan pohon. Hal ini membuktikan bahwa proyek pembangunan tetap bisa selaras antara inovasi dan tradisi. Alam harus selalu didahulukan, nuanu juga telah menetapkan kendaraan listrik sebagai transportasi publik resmi di kawasan ini. Demikian ditegaskan CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll dalam siaran persnya kepada Bali Tribune, Kamis (19/6).
Nuanu adalah kawasan kreatif seluas 44 hektar di pesisir barat daya Bali, terus berkembang sebagai model investasi berkelanjutan dan inklusif. Sepanjang tahun 2025, Nuanu tidak hanya membangun ekosistem kreatif yang hidup, tetapi juga telah mengklaim menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang nyata bagi masyarakat sekitar.
Ia menegaskan, dengan visi membawa Bali ke panggung global, Nuanu berkolaborasi dengan pemangku kepentingan global dan lokal. Namun, komitmen terhadap pemberdayaan talenta lokal dikatakannya menjadi yang utama. Per Juni 2025, 97% tenaga kerja di Nuanu merupakan warga Indonesia, dengan 84% diantaranya berasal dari masyarakat lokal Bali.
Ia membeberkan, pendekatan Nuanu terhadap pengelolaan limbah dirancang secara menyeluruh sejak awal. Hasilnya, tingkat daur ulang di Nuanu telah mencapai 95% dari total limbah yang dihasilkan. Ini hanya dapat dicapai jika seluruh perencanaan wilayah berlandaskan prinsip ekonomi sirkular dan keberlanjutan, melibatkan para ahli untuk membangun kawasan yang benar-benar hijau dan berorientasi pada masyarakat.
Perlindungan keanekaragaman hayati juga menjadi misi utama lingkungan di Nuanu. Upaya terbaru mencakup peningkatan tingkat kelangsungan hidup kupu-kupu sebesar 20%, konservasi lebih dari 400 tanaman lokal, penanaman lebih dari 15.000 pohon menggunakan metode Miyawaki dan pelestarian lebih dari 500 anggrek.
"Salah satu gagasan utama di balik Nuanu adalah menunjukkan bahwa membangun komunitas dan menjaga alam bukan hanya harus dilakukan, tapi juga merupakan langkah strategi bisnis yang kuat. Kami percaya, melakukan hal yang benar, justru membantu kami menarik orang-orang yang tepat mulai dari investor, mitra, hingga para tamu, menciptakan nilai yang lebih berarti bagi Nuanu dalam jangka panjang," jelasnya.
Nuanu menerapkan filosofi double bottom line yakni menyeimbangkan kesehatan finansial dengan kontribusi sosial dan lingkungan yang bermakna. Pendekatan ini menjadi dasar dari setiap keputusan yang diambil, memastikan pertumbuhan ekonomi selalu sejalan dengan dampak positif bagi manusia dan bumi. "Kami tidak akan pernah berhenti mencari cara baru untuk mengintegrasikan alam, teknologi, dan budaya Bali yang luar biasa kaya," imbuhnya.