TNI Siapkan Helikopter Bantu Evakuasi Korban | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 9 August 2018 13:33
Djoko Moeljono - Bali Tribune
EVAKUASI -- Hingga kemarin Tim Gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan Satpol PP terus mengevakuasi para korban bencana gempa di Masjid Jabbal Nur, Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, KLU, NTB.
BALI TRIBUNE - TNI menyiapkan helikopter untuk membantu evakuasi warga Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan 7 SR, pada Minggu (5/8) malam, pukul 19.46 Wita.
 
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lapangan Tanjung, Rabu (8/8), mengatakan, helikopter disiapkan secara khusus untuk membantu evakuasi korban gempa yang masih bertahan di area yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
 
"Untuk yang sulit dijangkau akan kita upayakan evakuasinya menggunakan helikopter," ucapnya sembari menambahkan, bila perlu korban gempa yang dievakuasi menggunakan helikopter TNI dirujuk ke KRI dr Soeharso di Pelabuhan Carik, Kabupaten Lombok Utara.
 
 Selain dari TNI, jelasnya, bantuan evakuasi menggunakan helikopter juga telah disiapkan dari pihak Polri dan Basarnas. "Yang jelas, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, akan segera kita tindak lanjuti di lapangan," ucapnya.
 
Pada Selasa lalu,  tim gabungan terdiri anggota Korem 162/Wira Bhakti dan jajaran bersama anggota Kepolisian, Basarnas, dan Satpol PP melaksanakan evakuasi para korban bencana gempa di Masjid Jabbal Nur, Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
 
Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, SSos., SH., M.Han., menyampaikan, pihaknya mendatangkan sejumlah alat berat untuk memindahkan puing-puing bangunan Masjid Jabbal Nur, sehingga sangat membantu dan memudahkan para personel gabungan ketika mengevakuasi sejumlah korban ke tempat yang sudah dipersiapkan.
 
"Tadi pagi personel kita sudah selamatkan dua orang korban dan hingga pukul 17.30 Wita ini, baru dua jenazah yang bisa dievakuasi ke lapangan di samping masjid tersebut,” jelasnya.
 
Menurutnya, proses evakuasi akan terus dilaksanakan hingga malam hari, namun apabila tidak memungkinkan, maka akan dilanjutkan keesokan harinya. "Semoga proses evakuasi kali ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” harapnya.
 
Sementara, pengurus masjid (marbot) Amaq Muhammad Fajri -- yang berhasil menyelamatkan diri di saat gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengoncang wilayah KLU dan merobohkan bangunan masjid tersebut -- menerangkan, jumlah jamaah yang melaksanakan sholat Isya berjamaah waktu itu (Minggu, 5 Agustus 2018) sekitar 60 orang. Hingga berita ini diturunkan, aparat TNI dari Yonif 742/Satya Wira Yudha (SWY) baru berhasil menyelamat dua orang korban dalam keadaan selamat. "Sisanya masih sedang dalam proses pencarian.
 
Sementara proses evakuasi, dan pembongkaran bongkahan reruntuhan bangunan masjid masih terus dilakukan oleh aparat gabungan dengan menggunakan alat berat,” katanya.