Amlapura, Bali Tribune
Ratusan warga dari Gerakan Masyarakat Peduli Karangasem, Senin (11/7) menggelar demo di DPRD setempat, menuntut aparat kepolisian dan pemerintah memberantas judi togel TSM yang telah meresahkan warga.
Meski tidak menggelar orasi atau membentangkan sepanduk, perwakilan masyarakat dari delapan kecamatan di Karangasem ini dengan tegas menyampaikan tuntutan mereka agar judi togel segera diberantas.
Kedatangan sekitar 300 orang tersebut diterima Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi bersama sejumlah anggota dewan lainnya. Mereka diajak berdialog di ruang Rapat Gabungan Komisi. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perwakilan massa menyampaikan aspirasinya meski sempat berlangsung panas lantaran menuding dewan tidak menindaklanjuti aspirasi mereka saat berunjukrasa setahun lalu soal kian parahnya dampak judi togel di Karangasem.
Juru bicara massa, Nengah Jimat di hadapan Ketua DPRD Karangasem dan anggota dewan lainnya menyebut togel sudah begitu menggurita, sehingga sampai saat ini aparat penegak hukum dinilainya tidak mampu memberantas, meski sebenarnya jika aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian mau serius memberantas togel, tidak akan memakan waktu lama.
Terlebih, kata Jimat, pihaknya meyakini polisi memiliki data dan tahu siapa bandar besarnya termasuk pengecer-pengecernya. “Petugas jangan tebang pilih dalam menindak. Ada bandar besar togel yang tidak pernah tersentuh,” cetus Nengah Jimat.
Meski Jimat sendiri memahami sejauhmana kewenangan dewan dalam masalah ini, mengingat kewenangan terbesar pemberantasan perjudian termasuk togel yang menggurita ini ada pada kepolisian, namun paling tidak, menurut dia, dewan bisa menindaklanjuti dan mendesak aparat kepolisian mengambil tindakan memberantas togel dan meringkus bandarnya.
“Dewan semestinya bisa menyetop togel dengan mekanisme yang ada, atau setidaknya memfasilitasi masyarakat untuk berdialog dengan pihak kepolisian. Judi togel ini sudah sangat menggurita, ada banyak oknum yang diuntungkan tetapi lebih banyak menyengsarakan masyarakat,” bebernya.
Ketut Sumendra alias Marhaen, yang juga Korlap dalam aksi ini mengungkapkan, saat ini togel dampaknya sudah kian parah, masyarakat kian resah karena anak-anak pun sudah keranjingan masang togel. “Omzet dari judi togel ini per harinya mencapai satu miliar rupiah, untuk itu kami meminta kepada Ketua Dewan untuk mendatangkan Kapolres untuk sama-sama berdialog soal ini, agar dalam penanganan judi aparat tidak tebang pilih,” lontarya.
Pernyataan lebih keras lagi dilontarkan I Nengah Putu Pasek, Sekjen Brigas yang ikut dalam aksi kemarin. Menurut Pasek, saat ini togel dampaknya sudah sangat mengkhawatirkan di masyarakat, apalagi masyarakat Karangasem yang sudah miskin dibuat tambah susah oleh togel.
“Warga miskin susah payah bekerja untuk mendapatkan uang, tapi bukannya dipakai untuk menyekolahkan anaknya tapi malah digunakan memasang togel,” ketusnya.
Pasek mengaku kecewa lantaran sampai saat ini aspirasi masyarakat yang menuntut agar togel diberangus, tidak juga ditindaklanjuti. Padahal pihaknya sudah berulang kali menyampaikan aspirasi bersama masyarakat ke dewan termasuk September tahun lalu. “Yang menyedihkan lagi, saat ini malah di depan Polsek orang sudah berani terang-terangan menjual togel,” lugasnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi berjanji akan meninndaklanjuti aspirasi dari perwakilan masyarakat tersebut. Sumardi juga membantah tegas tudingan jika pihaknya tidak menindaklanjuti aspirasi masyarakat saat berunjukrasa tahun lalu. “Kembali kami tegaskan jika kami tidak memiliki kewenangan untuk menertibkan judi togel karena itu kewenangan kepolisian. Kewenangan kami hanya dalam hal pengawasan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, sejumlah anggota dewan di antaranya Wayan Suparta, Komang Musna Antara dan Wayan Tama, mengusulkan kepada Ketua DPRD untuk secepatnya menggelar rapat gabungan dengan pihak kepolisian khusus membahas judi togel.
Sementara itu, setelah menyampaikan aspirasi mereka secara tertulis kepada Ketua DPRD untuk ditindaklanjuti, ratusan massa langsung membubarkan diri. Namun jubir dalam aksi kemarin mengancam akan menyampaikan aspirasi mereka ke lembaga lebih tinggi jika DPRD Karangasem tidak menindaklanjuti aspirasi mereka.