Toll Gate Terminal Manuver Manual, Peluang Kebocoran Retribusi Tinggi | Bali Tribune
Diposting : 23 June 2018 14:05
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
TERBUKA - Toll gate Terminal Parkir Manuver Gilimanuk tetap dibiarkan terbuka oleh petugas retribusi.
BALI TRIBUNE - Salah satu upaya untuk memaksimalkan pungutan retribusi di Terminal Parkir Manuver Gilimanuk yakni dengan pemasangan toll gate yang telah dilakukan  awal Maret tahun lalu diduga masih bisa dipermainkan oleh oknum petugas yang nakal. 
 
Toll gate yang dipasang Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana selaku pengelola retribusi di pintu keluar Bali tersebut masih menggunakan sistem manual. Karena untuk membuka dan menutup palang pintu gate menggunakan cara yang masih manual, petugas perhubungan justru tetap membiarkan pintu gate tetap terbuka dan kendaraan yang masuk hanya dipungut uangnya tanpa diberikan karcis. 
 
Bahkan tidak adanya sistem yang bekerja pada loket retribusi, kendaraan yang masuk juga tidak akan bisa terdata di computer gate, sehingga celah terjadinya kebocoran pungutan retisbusi yang diduga akibat ulah nakal petugas juga sangat tinggi. Terlebih saat arus kendaraan yang akan memasuki Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk mengalami peningkatan seperti pada saat arus mudik Lebaran pekan lalu.
 
Pihak Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana sebagai penggelola retribusi bagi kendaraan yang akan menyeberangan ke Jawa juga tidak menampik peluang kebocoran pada toll gate Terminal Parkir Manuver Gilimanuk ini. Kepala Dinas  Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana Made Maharimbawa dikonfirmasi, Jumat (22/6), menyatakan tiga gate di Terminal Parkir Manuver Gillimanuk yang masih manual menjadi celah kebocoran terhadap retribusi yang masuk kependapatan daerah tersebut. “Ketiga gate di maneuver memang masih manual dan masih mungkin terjadi kebocoran karena palang gate bisa dibuka terus menerus dan kendaraan yang masuk tidak terdata,” ujarnya.
 
Menurutnya, di Terminal Parkir Maneuver Gilimanuk itu terdapat tiga tol gate dengan peruntukan masing-masing untuk kendaraan roda dua, mobil pribadi serta kendaraan besar seperti bus dan truk. Untuk kendaraan roda dua dipungut karcis atau retribusi sebesar Rp. 1.000, mobil pribadi sebesar Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk kendaraan besar. Sedangkan untuk operasionalnya, pihaknya mengaku menugaskan 22 orang personil perhubungan untuk berjaga di Terminal maneuver Gilimanuk yang pengaturan shift kerjanya sudah diatur 24 jam. Dikatakannya apabila pendapatannya dirata-ratakan, Terminal Parkir Manuver Gilimanuk ini mampu meraup retribusi sekitar Rp. 8 juta setiap hari.
 
 Untuk menindaklanjuti kondisi ini, pihaknya berencana akan mengganti toll gate yang dipasang tahun lalu itu. Menurutnya gate baru yang akan dipasang nantinya mengunakan sistem otomatis seperti gate yang ada di bandara.“Untuk menghindari kebocoran dan adanya ulah oknum petugas nakal tol gate di pintu masuk terminal maneuver itu akan diganti,” ungkapnya. 
 
Setiap kendaraan yang akan masuk terminal Parkir Manuver ini nomor polisinya juga akan terdata dan gate baru akan terbuka secara otomatis setelah pengemudi membayar retribusi dan menerima karcis dan setelah kendaraan tersebut keluar gate juga akan tertutup kembali secara otomatis. “Dengan sistem otomatis ini gate tidak bisa dibuka terus menerus sehingga tidak terjadi kebocoran. Untuk pengadaanya sudah dianggarkan dan saat ini masih tender,” jelasnya. 
 
Pihaknya mengaku sudah sering mewanti-wanti petugas pungut di terminal maneuver agar tetap bertugas dengan baik dan tidak melakukan hal yang negative. Terlebih mereka sudah menandatangani fakta integritas Jika terbukti berani melakukan pungli maka ancaman sanksinya tegas berupa pemecatan kepada petugas yang berstatus tenaga kontrak. “Tol Gate itu kita pasang selain untuk memaksimalkan retribusi juga sekaligus mengurangi resiko petugas untuk memanipulasi karcis yang diberikan ke pengguna yang bisa berujung ke masalah hukum,” tandasnya.