Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya, Tingkatkan Semangat Korp Infanteri dan Nilai Kejuangan

Infanteri
TONTING – Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono (kiri), Sabtu (16/12), melepas Peleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramuka Jaya dalam rangka memperingati Hari Infanteri Tahun 2017 di Lapangan Alit Saputra, Br Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Tabanan.

BALI TRIBUNE - Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono melepas Peleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramuka Jaya dalam rangka memperingati Hari Infanteri Tahun 2017 di Lapangan Alit Saputra, Br Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Tabanan. Sabtu (16/12)

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono dalam amanatnya dibacakan Kasdam, menyampaikan kegiatan ini merupakan tradisi Korps Infanteri menjelang HUT Korps Infanteri yang diperingati setiap tanggal 19 Desember. Tujuannya, untuk memelihara jiwa korsa dan kebanggaan prajurit sebagai pasukan terdepan dalam setiap pertempuran serta menanamkan nilai-nilai kejuangan, semangat pantang menyerah, dan keteladanan Panglima Besar Jenderal Sudirman kepada generasi muda TNI AD.

Diselenggarakannya kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan mobilitas pasukan berjalan kaki dan kemampuan fisik perorangan maupun hubungan peleton dalam rangka peningkatan kualitas tempur prajurit Infanteri. Tradisi ini diharapkan dapat menciptakan dan memelihara jiwa korsa yang tinggi, serta penghayatan dan pengamalan nilai-nilai pengabdian serta kejuangan prajurit Infanteri sebagai bagian tak terpisahkan dari rakyat.

“Tujuan mulia ini hendaknya dihayati dan diresapi oleh seluruh prajurit yang tergabung dalam Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya. Gerak jalan yang dilakukan bukan sekedar menempuh jarak tertentu saja, melainkan terkandung tekad untuk mewujudkan profesionalisme prajurit Infanteri, sebagaimana pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman bahwa kemerdekaan suatu negara didirikan di atas timbunan dan reruntuhan ribuan jiwa, serta harta benda dari rakyat bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh siapapun juga,” katanya.

Pesan ini menandakan betapa besar dan mulianya pengorbanan yang telah diberikan para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, karena itu sebagai pewaris harus memiliki komitmen yang kuat untuk melanjutkan tekad perjuangan mulia para pahlawan dengan cara mengisi kemerdekaan dan melanjutkan pembangunan Nasional yang telah diprogramkan oleh Pemerintah.

Kasdam juga menekankan kepada prajurit yang tergabung dalam Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya agar menjaga dan memelihara ketertiban serta disiplin selama dalam perjalanan, sehingga tiba di tempat tujuan tetap dalam keadaan selamat dan lengkap. “Laksanakan gerak jalan ini dengan kesungguhan hati dan semangat yang tinggi. Perhatikan faktor keamanan serta hindari sikap arogan, karena rute yang dilalui bersentuhan dengan fasilitas umum,” pesannya.

Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya pertama ini dilaksanakan oleh Yonif Raider 900/SBW dipimpin Kapten Inf Brama Fathayasa, Komandan Kompi C, yang akan menempuh etape I dengan jarak sekitar 24 km dari Lapangan Alit Saputra Dangin Carik menuju CP I, Desa Tunjuk Kelod. Kemudian CP 2 SD 1 Biaung dan finis di SD 2 Senganan untuk digantikan oleh peleton berikutnya secara beranting sampai pada etape X yang finish di Taman Pahlawan Pujaan Bangsa. Marga Rana.

wartawan
Djoko Moeljono
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Menanti Kepastian Pemerintah, Nasib Morabito Sunset Bar di Ujung Tanduk

balitribune.co.id | Denpasar - Polemik keberadaan bangunan di kawasan Pantai Bingin, Pecatu, terus bergulir. Salah satu pihak yang terseret dalam kisruh ini adalah Morabito Sunset Bar & Restaurant. Lewat kuasa hukumnya, Usiana Dethan, pihak manajemen menyatakan bahwa mereka telah mengikuti prosedur dan kini hanya tinggal menanti keputusan resmi dari pemerintah.

Baca Selengkapnya icon click

Privatisasi Kolam Renang Air Panas Banyuwedang Ditolak, Krama Adat Pejarakan Tuntut Transparansi

balitribune.co.id | Singaraja – Ratusan krama (warga) Desa Adat Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng menggelar unjuk rasa, Selasa (10/6) siang. Mereka menolak privatisasi kolam air panas Banyuwedang Hot Spring milik desa adat setempat dan mendasak agar kerja sama dengan PT Bali Segara Gunung segera dibekukan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.