Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tradisi Khas dan Satu-satunya di Bali, Bungbung Kepyak Jembrana

Bali Tribune / BAMBU- Penampilan Bungbung Kepyak oleh Sekaa Lila Budaya, di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Provinsi Bali.

balitribune.co.id | Denpasar - Barungan Bungbung Kepyak tampil memukau di Panggung Pesta Kesenian Bali (PKB), Jumat (8/7) pekan lalu. Dibawakan oleh Sekaa Bungbung Kepyak Lila Budaya Dewasana, Desa Adat Kertha Jaya Pendem, tradisi asal Kabupaten Jembrana ini diklaim jadi satu-satunya di Bali. 

Bambu nampaknya menjadi media populer kreativitas seniman-seniman Bali. Salah satunya bisa dilihat pada kesenian Bungbung Kepyak, alat musik tradisional khas Jembrana berbahan bambu dengan lobang di satu sisinya.

Jika diperhatikan, berdasarkan ukurannya, alat ini terbagi menjadi tiga. Kecil (segenggam tangan orang dewasa), sedang dan besar. Dimainkan oleh 8 orang untuk ukuran kecil, serta masing-masing 1 orang untuk ukuran sedang dan besar.

Cara memainkannya yaitu, untuk ukuran kecil dihentakan secara pelan di atas alas kayu dan dikombinasi dengan benturan-benturan antar bilah yang menghasilkan suara halus bersahutan. Sedangkan ukuran besar dimainkan dengan hentakan keras ke tanah, hingga menimbulkan suara besar "ngebass".

Pembina sekaligus Bendesa Adat Kerta Jaya Pendem, I Nengah Candra membenarkan keberadaan Bungbung Kepyak, tepatnya di Banjar Kerta Sentana Dewasana adalah satu-satunya model bungbung kepyak di Bali. Sedangkan untuk penampilan di ajang PKB, memang sepenuhnya menyajikan pergelaran Joged Bungbung Kepyak tradisi.

"Simbol-simbol tradisinya bisa dilihat dari pemasangan obor, menyinari barungan bambu lengkap tanpa menggunakan gong, kendang dan cengceng," ujarnya.

Sesungguhnya, imbuh Candra obor itu sebagai simbol alternatif ketika dulu belum ada listrik. Begitupula kepyak yang artinya cengceng, karena dulu tidak ada cengceng, maka bambu kepyak ini jadi penggantinya.

"Sedangkan jejogedan, awal munculnya di Yeh Kuning, Negara, sekitar tahun 1935, lalu migrasi ke Desa Pendem tahun 1986, hingga sekarang masih kami lestarikan," ungkap Candra.

Umumnya, kata Candra, Bungbung Kepyak mengiringi jejogedan ini ditampilkan saat upacara di Pura Tri Kahyangan Desa setempat. Tidak jarang pula diberi upah untuk tampil ke luar desa.

Pada kesempatan itu, Ia juga menyampaikan serta berharap konsistensi semangat pemuda di Desa Pendem. Agar mempertahankan warisan Bungbung Kepyak berlanjut hingga kedepan.

"Anak-anak muda kami telah bangkit, mereka sangat antusias melestarikan warisan tradisi, semoga bisa berlanjut turun temurun. Spesial hari ini hanya ada dua penabuh yang cukup tua, sisanya kalangan milenial berjumlah 35 orang," ucapnya.

Penampilan Sekaa Bungbung Kepyak Lila Budaya Jumat (8/7) lalu, diawali dengan tabuh petegak berjudul Suryak Cegur. Tabuh ini menggambarkan suasana alam yang kian jarang dijumpai di perkotaan. Suryak yang artinya teriakan, dan Cegur merupakan nama Air Terjun yang terdapat di Banjar Adat Kertha Sentana Dewasana.

Riuh air terjun yang memunculkan deburan bunyi mencerminkan dinamika alam yang menarik dan mengagumkan. Fenomena ini menjadi inspirasi yang  diimplementasikan pada komposisi gambelan Bungbung Kepyak. Dengan ragam penafsiran elemen musik seperti melodi, tempo, dan dinamika, dicurahkan penuh dari segala gambaran suasana tersebut.

Sajian berikutnya, menampilkan Tari Jejogedan Tuak Manis. Merupakan Tarian Jejogedan tradisional yang nampak tidak tersentuh modernisasi, menjadi ciri khas tersendiri, disajikan apik oleh para seniman muda.

Kemudian Jejogedan Bajang Girang, mengimplementasikan sebuah gambaran seorang gadis dengan penuh rasa gembira ketika menginjak telah remaja. Tingkah laku serta emosionalnya yang dicirikan dengan gerak energik selaras dengan pola gerak Tari Jejogedan "Bali Kauh Negaroa".

Sebagai persembahan terakhir yiatu, Tari Jejogedan Nedeng Mekar, ibarat sebuah bunga yang sedang mekar. Dengan kecantikan, keindahan serta keharumannya yang sangat menarik hati sehingga kadang kala serasa ingin memetiknya.

wartawan
M3

Dewan Bangli Terima Penyampaian 2 Raperda dari Eksekutif

balitribune.co.id | Bangli - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangli menggelar Rapat Paripurna bersama Eksekutif (Pemkab) Bangli terkait penyampian 2 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yakni, Pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2024 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) semesta Berencana Bangli tahun 2025-2029, pada Selasa (2/7)

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Serikat Pekerja Pariwisata Minta Pemerintah Mengkaji Rencana Pelaksanaan KRIS Satu Ruang Perawatan

balitribune.co.id | Badung - Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FSP Par) SPSI Kabupaten Badung mendesak pemerintah untuk mengkaji kembali rencana pelaksanaan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang menyeragamkan ruang perawatan di rumah sakit menjadi satu kelas.

Baca Selengkapnya icon click

Perkuat Tata Kelola, OJK Luncurkan Database Agen dan Polis Asuransi

balitribune.co.id | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Database Agen Asuransi Indonesia dan Database Polis Asuransi Indonesia, dua inisiatif strategis untuk memperkuat ekosistem industri perasuransian nasional. Langkah ini menjadi tonggak penting transformasi digital industri asuransi menuju tata kelola yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada konsumen.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tari Kolosal Polda Bali Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79

balitribune.co.id | Denpasar - Gemuruh tepuk tangan dan decak kagum mewarnai Hari Bhayangkara ke -79 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Selasa (1/7). Gubernur Bali Wayan Koster bersama tamu undangan dan masyarakat yang hadir disuguhkan aksi bela diri Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya dengan sejumlah atlet judo dan kempo.

Baca Selengkapnya icon click

Rapat Paripurna ke-20, Gubernur Bali Apresiasi Pandangan Umum Dewan Terkait Dua Raperda

balitribune.co.id | Denpasar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali menggelar Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 dengan agenda Jawaban Gubernur Bali terhadap Pandangan Umum Fraksi DPRD Provinsi Bali atas Raperda Provinsi Bali tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2025-2029 dan Raperda Provinsi Bali tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pend

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.