
balitribune.co.id | Semarapura - Seorang anak di bawah umur, I Komang P (15) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Jalan Proyek Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Desa Tangkas, Klungkung. Diduga kecelakaan terjadi karena tertabrak kendaraan yang sedang melakukan balapan liar. Sampai saat ini, kepolisian masih mencari pengendara yang menabrak korban.
Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono mengatakan, kecelakaan itu terjadi Minggu (2/3) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu korban (Komang P) berboncengan dengan temannya, Ngakan Gede Darma Kusuma (18) asal Dusun Anjingan, Desa Getakan, Klungkung dengan mengendarai sepeda motor Vario DK 5487 MI. Saat kejadian korban saat itu tidak mengenakan helm.
Saat itu koban yang dibonceng temannya melaju dari arah timur ke barat. Lalu dari belakang datang sepeda motor yang belum diketahui jenis dan identitas pengemudinyaa dan langsung menabrak korban. Korban dan yang memboncengnya seketika terkapar di jalan beton. Sementara yang menabraknya langsung kabur. Korban yang sudah tidak sadarkan diri, dengan kondisi kepala berdarah langsung dilarikan ke RSUD Klungkung. "Korban (Komang P) sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong," ungkap Agus Widiono.
Dari kerusakan kendaraanya, diduga korban maupun yang menabrak berkendara dalam kecepatan tinggi. Kasat Lantas Polres Klungkung AKP Untung Laksono menambahkan, diduga saat kecelakaan ada aksi balap liar atau trek-trekan di lokasi tersebut. Entah korban hanya menonton atau ikut trek-trekkan tersebut.
Selama ini jalan di proyek PKB, tepatnya sekitar jembatan merah menjadi lokasi baru bagi aksi balap liar di Klungkung. Sehingga lokasi ini sering menjadi atensi kepolisian untuk patroli keamanan. “Indikasi ada trek-trekkan,” ujarnya.
Menurutnya, setelah kecelakaan, polisi langsung ke TKP dan saat itu lokasi sudah sepi. Hanya ada warga yang berjualan. Namun dari keterangan saksi di TKP, Diduga aksi balap liar itu dilakukan setelah polisi melakukan patroli. "Kejadiannya setelah mobil patroli lantas Polres Klungkung melintas, sekitar 30 menitan mereka gas (mulai trek-trekkan),” ungkap dia.