Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Transmisi Lokal Masih Bertumbuh, Bali Berhati-hati Sikapi New Normal

Bali Tribune / Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra
balitribune.co.id | Denpasar - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Sabtu (23/5) mengklarifikasi pemberitaan di sejumlah media terkait dianggap menginstruksikan warga boleh keluar rumah bekerja atau beraktivitas normal ditengah pandemi Covid-19 ini. Menurut Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali ini, pemberitaan tersebut keliru dan perlu diluruskan.
 
Pemberitaan disejumlah media tersebut merujuk pada pelaksanaan presconference Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali pada Jumat (22/5) sore. Pada kesempatan tersebut Dewa Indra menanggapi harapan pemerintah pusat agar Bali bisa memulai kehidupan New Normal. 
 
"Bali ini adalah salah satu daerah yang tidak menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Karena itu, maka aktivitas masyarakat di Bali ini sesungguhnya lebih longgar dibandingkan dengan daerah yang menerapkan PSBB. Kalau aktivitas yang lebih longgar ini kita wujudkan menjadi kerja yang lebih produktif dengan tetap menjaga disiplin yang kuat dalam protokol kesehatan ini, maka kita berharap menjadi lebih baik. Karena pemerintah pusat ini sebenarnya sangat ingin Bali bisa menjadi leading untuk menormalisasi situasi ini," terangnya.
 
Namun Ia menegaskan jika Pemprov Bali dan Gugus Tugas berhati-hati dalam menyikapinya. Mengingat saat ini masih terjadi kasus transmisi lokal yang tumbuh dari hari ke hari yang harus di waspadai.
 
Ditambahkan Dewa Indra, jika nantinya transmisi lokal tersebut bisa dihentikan maka kita bisa memulai melakukan produktivitas tersebut.
 
"Kami Pemerintah dan Gugus Tugas tentu memahami bahwa work from home, stay at home sudah cukup lama. Tentu menimbulkan kejenuhan dan bahkan juga menimbulkan hal-hal yang kurang positif dari sisi produktivitas, dari sisi perputaran perekonomian dan lain sebagainya," jelasnya.
 
"Mari kita berupaya pastikan diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, instansi kita, supaya kita bisa meningkatkan produktivitas ditengah situasi ini, tetapi kita bisa menjaga bahwa kita tidak terinfeksi Covid-19 dan kita juga tidak menyebarkan Covid-19 kepada pihak lain. Mudah-mudahan melalui upaya kita bersama ini, maka produktivitas aman Covid-19 ini bisa kita wujudkan bersama-sama di Bali. Sehingga dengan demikian, antara dampak kesehatan dengan dampak ekonomi bisa kita kendalikan pada situasi yang baik kedepan," ungkap Dewa Indra.
 
"Kemarin saya menjelaskan tentang tagline Presiden Produktif dan Aman Covid-19. Pusat menghendaki Bali bisa memulai kehidupan new normal, tapi saya sudah jelaskan bahwa kita di Bali belum bisa karena angka transmisi lokal masih bertumbuh dari hari kehari," tegas Dewa Indra seraya berharap kalau transmisi lokal sudah tidak ada lagi masyarakat Bali bisa mulai kehidupan normal secara bertahap. Jadi tidak benar bila Dewa Indra mempersilahkan masyarakat beraktivitas seperti biasa di luar rumah.
wartawan
Redaksi
Category

Fenomena Rojali dan Rohana Akibat Transformasi Online

balitribune.co.id | Mangupura - Rombongan jarang beli atau Rojali dan rombongan hanya-hanya atau Rohana menjadi istilah yang tren untuk pengunjung mal/pusat perbelanjaan ditengah mencuatnya isu pelemahan daya beli. Menurut Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, fenomena Rojali dan Rohana di mal tersebut merupakan cerminan gaya belanja era online. 

Baca Selengkapnya icon click

Raih Gelar Doktor Hukum, Purnamawati Minta Tanah Adat Disertifikatkan

balitribune.co.id | Denpasar - Universitas Warmadewa melahirkan Doktornya yang ke 20. Adalah Ni Luh Gede Purnamawati setelah ujian sidang terbuka disertasinya dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada Jumat, 1 Agustus 2025. Dalam disertasinyanya, sang Notaris ini memilih judul "Penyelesaian Sengketa Tanah Adat yang Dimanfaatkan Untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Bali".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jejak Hijau Mahasiswa PNB di Desa Jagapati: Ketika Ilmu, Inovasi, dan Cinta Lingkungan Menyatu dalam KKN-PPM 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Di sebuah pagi yang tenang di Desa Jagapati, aroma tanah basah menyambut mentari yang perlahan muncul di balik pepohonan. Di antara alunan suara burung dan deru angin persawahan, tampak sekelompok anak muda berseragam almamater berwarna krem mulai beraktivitas. Bukan untuk berlibur, bukan pula untuk sekadar menyepi dari hiruk pikuk perkuliahan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.