Trend Kasus HIV AIDS Meningkat, Jumlah Penderita Semakin Bertambah | Bali Tribune
Diposting : 18 January 2019 23:14
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
TERKENDALA - Sosialisasi HIV-AIDS masih terkendala karena menyangkut kebutuhan dasar biologis dan masa inkubasi virus yang lama.
BALI TRIBUNE - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana kini mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tren kasus HIV-AIDS terus meningkat dengan jumlah penderita yang semakin bertambah. Bahkan di awal tahun 2019 ini sudah ditemukan kasus HIV-AIDS baru. 
 
Berdasarkan yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Jumlah penderita HIV AIDS di Jembrana pada tahun 2005 hingga 2018 sudah mencapai 972 orang. Tahun 2016 tercatat penambahan temuan positif baru sebanyak 106 orang, tahun 2017 bertambah 107 orang dan tahun 2018 jumlah itu bertambah lagi sebanyak 104 orang. Jumlah tersebut merupakan kasus HIV-AIDS yang terpantau. Dari informasi diawal tahun 2019 ini juga telah ditemukan kasus HIV AIDS baru. Bahkan berdasarkan informasi, terbaru yang terinfeksi HIV-AIDS adalah penyandang tuna netra.
 
Masyarakat kini diminta untuk mewaspadai bahaya penularan HIV-AIDS dilingkungan sekitar.  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dr Putu Suasta dikonfrimasi, Kamis (17/1), menyatakan penularan HIV AIDS tidak mengenal strata ataupun profesi sehingga penularannya harus diwaspadai. Suasta mengatakan penularan HIV AIDS juga tidak memandang orientasi sexual, baik heterosex, transgender maupun homoseksual sangat rentan terhadap penularan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia ini. Dicontohkan perilaku tidak sehat yaitu berganta-ganti pasangan, seks tanpa kondom. Cara lainnya yang bukan tergolong perilaku seksual, bisa melalui  transfusi darah, air susu ibu dan bayi yang tertular saat melahirkan. 
 
Terhadap persoalan tersebut, pihaknya tidak tinggal diam. Berbagai program serta langkah preventif telah dilaksanakan, diantaranya menggencarkan komunikasi informasi dan edukasi (KIE), memperkuat Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN) dan kelompok sebaya di sekolah-sekolah, memperkuat Kader Desa Peduli AIDS serta memperluas jejaring klinik VCT di semua Puskesmas dan Rumah Sakit termasuk Rumah Tahanan Kelas II A Negara. Begitupula dengan dukungan pengobatan serta sarana prasarana.
 
Pihaknya pun mengeluarkan kebijakan test screening pada ibu hamil untuk mencegah penularan ke bayi dan deteksi lebih awal. Hasilnya cukup terasa disertai meningkatnya kesadaran warga untuk memeriksakan diri. Selain itu Pemkab Jembrana menurutnya juga menginisiasi kelompok-kelompok beresiko untuk aktif memeriksakan diri seperti waria dan pekerja lokalisasi. Tahun 2017 jumlah warga yang memeriksakan diri sebanyak 4.838. Sedangkan pada tahun 2018 kesadaran untuk memeriksakan diri melalui klinik VCT semakin meningkat menjadi 5.551 orang.
 
Namun pihaknya masih terkendala karena menyangkut kebutuhan dasar (biologis).  Lamanya masa inkubasi virus HIV menjadi AIDS yaitu sekitar 5 - 10 tahun, juga menjadi hambatan  saat melakukan sosialisasi.