Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tsunami Kecil Rusak Belasan Jukung di Pantai Kusamba

tsunami
JUKUNG - Tampak puluhan jukung di pantai Kusamba yang rusak diterjang tsunami.

Semarapura, Bali Tribune

Tanpa diduga para nelayan di Kusamba, pada Selasa dini hari (24/5) sekitar  pukul 01.30 terjadi tsunami dengan intensitas kecil melanda kawasan pantai  di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Air laut secara mendadak naik setinggi tujuh meter kemudian menerjang seluruh jukung milik 11 kelompok nelayan di pantai Kusamba.

Kejadian ombak tinggi besar itu menghancurkan sebuah bangsal nelayan dan belasan jukung rusak pada bagian kaki-kakinya. Kerugian meterial nelayan diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Para nelayan di pantai Kusamba hanya terlihat duduk-duduk memandangi ganasnya ombak pantai. Mereka tidak berani melaut sejak delapan hari lalu.

”Cuaca sangat buruk, semuanya jukung parkir, kalau memaksakan diri melaut tidak ada ikan,” ujar salah satu nelayan, Dewa Wira dari kelompok nelayan Segara Wisesa, Selasa pagi kemarin.

Dia menerangkan, puncak cuaca buruk berlangsung pada Selasa dini hari kemarin. ”Air laut naik sampai tujuh meter, air sampai masuk ke daratan,” jelasnya. Warga sekitar pantai pun dibuat panik. ”Ngeri sekali keadaannya, perahu ditarik-tarik oleh ombak,” jelasnya.

Dia membeberkan, air laut berangsur-angsur naik pada Senin lalu (23/5) pukul 23.00, akhirnya, puncak keganasan ombak berlangsung pukul 01.30 kemarin. Saat kejadian, warga tidak berani menyelamatkan jukung yang parkir di pinggi pantai. ”Kami diam saja, biarkan perahu diombang-ambing,” ungkapnya.

Saat itu, banyak perahu saling berbenturan. Itulah yang menyebabkan penunjang perahu seperti kaki-kakinya mengalami patah. ”Terpaksa hanya menonton dari kejauhan, kalau turun, takutnya kena kaki saya. Lebih mahal kaki saya dari pada kaki jukungnya,” jelasnya.  Menurut Wira, kerugian satu jukung bisa mencapai Rp 2-3 juta. ”Kayunya yang mahal, mencari kayu jenis Waru yang lengkong (melengkung, red) sulit dan jarang,” jelasnya.

Sementara nelayan lainnya, Nengah Sidik mengalami nasib berbeda. Sebuah bangunan bangsal jukung tempat menaruh mesin jukung roboh diterjang ombak besar. ”Kalau dulu ombak cuma mengenai bangunan saja, sekarang sampai hancur,” terangnya.

Saat ombak menerjang tembok bagian Timur bangsalnya, ketika mendapatkan kesempatan turun ke pantai, dia langsung buru-buru menyelamatkan mesin jukung.  Usai kejadian itu, nelayan pun mengikat erat perahunya supaya aman ketika diseruduk ombak.

Terkait kejadian itu, Wakil Bupati Klungkung Made Kasta sempat turun ke Pantai Kusamba. Kasta sempat mengecek bagian jukung yang mengalami kerusakan. Kasta hanya bisa mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati melakukan aktivitas di pantai. ”Waspada gelombang besar, selamatkan dulu barang-barang yang bisa diangkut,” ujarnya singkat.

wartawan
Ketut Sugiana
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.