Diposting : 1 July 2020 23:24
Agung Samudra - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Bangli - Tumpukan batang kayu di areal parkir depan pintu masuk kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli menjadi tempat bersarangnya ular. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihak DLH memindahkan puluhan batang kayu yang kondisiny sudah lapuk. Proses pemindahan menggunakan mobil derek, Rabu (1/7).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli, Ida Ayu Gde Yudi Sutha saat dikonfirmasi mengatakan puluhan batang kayu tersebut merupakan hasil tebangan pohon perindang di terminal Loka Crana dua tahun lalu. Pohon perindang yang usianya hampir tiga puluh tahun ditebang karena adanya kegiatan fisik berupa pembanguan terminal berikut toko di lokasi.“Sebanyak 16 pohon perindang harus ditebang karena pembanguan pasar dan terminal,” jelasnya.
Kata Dayu Yudi karena pohon perindang tersebut dikatakan masuk menjadi asset, maka untuk mengamankan asset daerah tersebut batang kayu perindang kami tempatkan di areal parkir depan pintu masuk kantor DLH.”Hampir dua tahun lamanya belum ada kejelasan terakit kayu tersebut, karena terlalu lama ada diluar kayu mulai lapuk ,” sebutnya.
Lanjut Dayu Yudi selain itu tumpukan batang kayu dijadikan tempat bersarangnya ular. Beberapa kali petugas melihat ular jenis cobra keluar dari tumpukan kayu. Menyikapi hal tersebut pihaknya mengmbail langkah yakni memindahkan tumpukan kayu tersebut.”Diameter kayu cukup besar untuk memindahkan kayu mengggunakn mobil derek, sementara kayu kami taruh di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Petak,” kata Dayu Yudi.